Pemprov Jabar dan DPRD Sepakat Gelontorkan Rp 50 Miliar untuk Penanganan Covid-19

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atas persetujuan DPRD Jawa Barat sepakat akan menyiapkan dana tak terduga (Hibah) sekitar 50 miliar untuk penanganan Covid-19, kebencanaan dan gempa bumi.

“Biaya itu bukan hanya Covid-19, untuk sisanya ada kebencanaan lagi dan gempa bumi segala rupa kan dana tak terduganya dari situ. Minimal 50 miliar mah Insyaa Allah. Kita habiskan sesuai kebutuhan yang proporsional,” kata pria yang akrab disapa Emil ini di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (13/3).

Senada juga dikatakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jabar, Achmad Ru’yat bahwa penanganan tersebut tentu memerlukan anggaran, dan pihaknya telah menyampaikan kepada Gubernur bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar mendukung alokasi anggaran dengan memperhatikan mekanisme dan ketentuan yang berlaku.

“Gubernur telah menyampaikan secara resmi terkait kebutuhan dan kita ingin mnunggu juga kira-kita untuk langkah-langkah pencegahan terhadap pandemi corona virus (Covid-19) krisis ini sampai sejauh mana untuk di jabar ini,” ucap Ru’yat.

Prinsipnya, lanjut dia, pihaknya mengimbau agar seluruh masyarakat khususnya di jabar untuk memperkuat kekebalan tubuh. Karena, Ru’yat menjelaskan sifat virus itu dengan kekebalan tubuh yang prima mudah-mudahan dapat dihindari dan tentu stresing.

“langkah-langkah terhadap upaya-upaya bila mana ada indikasi harus dilakukan di identifikasi dan dilakukan langkah-langkah sebagaimana pemerintah pusat memberikan kebijakan-kebijakan atas pencegahan penanganan persoalan corona,” paparnya

Sementara itu, Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Dadang Kurniawan mendukung mendukung penuh langkah Pemprov Jabar dalam penanganan kasus virus Corona atau Covid19.

“Kami sangat mendukung langkah-langkah Gubernur, bahkan anggota komisi V dan beberapa ketua prakisi banyak yang sudah mendukung atas langkah-langkah penangna ini,” katanya.

Menurut Dadang, DPRD Jawa Barat sudah mempunyai alternatif lain apabila dari dana tak terduga tersebut, tidak bisa mencukupi untuk penanganan Covid19 yaitu dengan mengoptimalkan anggaran dari salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

“Tadi apa yang sudah di sampaikan pak gubernur, penanganan Covid19 ini akan menggunkan anggaran tak terduga, kalau toh itu tidak cukup kita akan menggunkan dana cadangan yang ada di BJB, nanti kita hitung di anngran perubahan,” pungkasnya. (mg1/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan