Pemprov Jabar Bangun 20 Ribu Rumah Subsidi Bagi Guru

BANDUNG – Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan membangun 20 ribu unit rumah subsidi untuk guru tingkat PAUD, SD, SMP hingga SMA.

Pembangunan rumah tersebut merupakan program kredit rumah tinggal bersubsidi bagi penyelenggara pendidikan yang digagas oleh Pemprov Jabar dan diberi nama Bakti Padamu Guru (Bataru).

Sebagai tahap awal, pada tahun 2020 ini Pemprov Jabar akan membangun 10 ribu unit rumah subsidi yang tersebar di 17 kabupaten/kota untuk guru tingkat PAUD-SD-SMP hingga SMA.

“Mudah-mudahan hadiah dari Pemda Provinsi Jabar di Hari Guru Nasional dan HUT PGRI yang ke-75, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidikan dengan memiliki rumah milik pribadi dengan harga terjangkau. Ini merupakan tahap pertama, dan jika selesai akan dilanjutkan ke tahap berikutnya,” ujar Gubernur Jabar M Ridwan Kamil atau Kang Emil, Rabu.

Bataru sendiri diluncurkan bertepatan dengan Hari Guru Nasional Tahun 2020, dan berlaku bagi guru, tenaga administrasi sekolah, hingga penjaga sekolah dengan penghasilan di bawah Rp8 juta dan belum memiliki rumah.

Dengan Bataru tenaga pendidikan memungkinkan membeli rumah seharga Rp150 juta dengan cara kredit dan cicilan Rp900 ribu per bulan. Pemda Provinsi Jabar bekerja sama dengan bank bjb untuk pembiayaannya.

Peluncuran Bataru dilakukan Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada perayaan Hari Guru Nasional tingkat Jawa Barat dan HUT ke-75 PGRI di Sekolah Cakra Buana, Kota Depok.

Peluncuran Bataru ditandai dengan penandatanganan MoU antara Pengembang Indonesia dengan bank bjb tentang Program Rumah Subsidi untuk Guru dan Tenaga Kependidikan.

Menurut Kang Emil, para penyelenggara pendidikan dapat mengakses kredit rumah ke bank bjb dengan cicilan Rp900.000 per bulan. Syaratnya, pendapatan tenaga kependidikan tidak boleh lebih dari Rp8 juta per bulan dan belum punya rumah.

“Oleh karena itu Pemda Provinsi Jabar mencoba meningkatkan kesejahteraan dengan tidak selalu meningkatkan pendapatan, tapi menurunkan pengeluaran, yang biasanya cicilan untuk kontrak rumah nanti akan kita geser kepada rumah milik sendiri dengan program Bataru ini,” ujarnya.

Lanjut Kang Emil, dirinya akan coba memaksimalkan program Bataru ini pada tahun depan dengan mencari titik lokasi yang baru dan sasarannya diperluas.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan