Pemkot Bandung Ubah Kebijakan Penutupan Jalan Otista

BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akhirnya mengubah kebijakan penutupan Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) – Jalan Suniaraja atau jalan di kawasan Pasar Baru Trade Center setelah adanya protes ratusan pedagang.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan perubahan kebijakan diputuskan setelah adanya rapat Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung. Penutupan di jalan itu, kata dia, diubah jadi pukul 17.00 WIB hingga 06.00 WIB.

”Hasil pembahasan kemarin malam, untuk Jalan Otista ditutupnya hanya dari jam 17.00 WIB sampai pagi,” kata Oded di Bandung, Selasa (29/9).

Menurutnya kebijakan itu juga merupakan respons dari aspirasi para pedagang yang merasa penutupan jalan memberi dampak buruk pada perekonomian di Pasar Baru.

Selain itu, menurut Oded, kebijakan itu juga sebagai bentuk keseimbangan antara penanganan kesehatan serta pemulihan ekonomi.

”Demi keseimbangan perekonomian juga, karena ada aspirasi,” kata dia.

Selain itu, sejumlah titik lain seperti Jalan Asia Afrika – Tamblong, Jalan Purnawarman – Riau, Jalan Merdeka – Riau, Jalan Merdeka – Aceh, masih diberlakukan buka tutup seperti sebelumnya.

Buka tutup di empat titik jalan tersebut masih berlaku pada pukul 09.00-11.00 WIB, kemudian pukul 14.00-16.00 WIB, lalu pukul 22.00-06.00 WIB.

Seperti diketahui, sebelumnya Ratusan pedagang Pasar Baru melakukan unjuk rasa memprotes adanya sistem buka tutup jalan pada Senin (28/9). Tak hanya itu, mereka juga membuka paksa jalan Otto Iskandar Dinata yang sedang ditutup oleh Pemkot Bandung.

Koordinator Pedagang Pasar Baru, Lutfi mengatakan, aksi tersebut dilakukan lantaran aspirasi para pedagang tak pernah didengar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

”Ditutup sama pemerintah, tidak pernah didengar. Makanya hari ini turun ke jalan, jalan harus dibuka apapun resikonya,” tegasnya kepada wartawan di Jalan Otista, Senin (28/9).

Lebih lanjut Lutfi menegaskan, pihak merasa lelah karena surat keberatan yang dilayangkan terkait penutupan jalan tak digubris oleh Pemkot Bandung.

”Setelah ditutup mau minta diskon servis dan listrik saja tidak didengar, kami sudah cape melayangkan surat secara proporsional tidak pernah didengar makanya hari ini kami turun ke jalan,” jelasnya.

Saat aksi berlangsung, Lutfi mengatakan aksi tersebut merupakan aksi damai dan tidak terdapat tindakan anarkis atau kekerasan.(bbs/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan