Pemkot Ancam Berlakukan Jam Malam

BANDUNG –Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengancam bakal menerapkan jam malam, jika masih terdapat warga berkerumun di tempat-tempat umum pada malam hari dan tidak mengindahkan protokol kesehatan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung yang juga sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Ema Sumarna mengatakan, kebijakan pemeberlakuan jam malam itu dilakukan dalam upaya pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Bandung.

”Tapi kalau kondisinya semakin memburuk, jangankan penutupan kita bisa juga berlakukan jam malam, seperti yang sekarang berlaku di Depok. Walaupun itu bukan harapan kita, tapi kalau itu terjadi, itu keniscayaan,” ujar Ema, kepada para wartawan di Balai Kota Bandung, Rabu (2/9).

Jika ingin penerapan jam malam tidak diberlakukan, maka Ema meminta masyarakat untuk tidak abai dalam penerapan protokol kesehatan. Tak hanya itu, masyarakat juga diminta untuk patuh terhadap imbauan pemerintah, mengingat kondisi saat ini yang belum kembali normal.

”Ayo masyarakat sadar sendiri, jangan berkerumun, kalau normal tidak apa-apa, tapi kalau sedang begini, tolong sadar, jangan sampai nanti terpapar apalagi dia juga bahaya memaparkan, rugi dia rugi juga orang lain. Ini jangan sampai terjadi,” tegasnya.

Dia mengaku, pihaknya terus melakukan pengawasan khususnya di ruang publik. Tak hanya itu, dia juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan gerakan 3 M (mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak).

”Tapi apapun kawan-kawan di gugus tugas kota dalam hal ini leading sector yakni Satpol PP terus melakukan itu. Apakah di taman, ruang publik yang lain. Tetapi yang pertama menurut saya gerakan 3M ini sadar secara maksimal,” terangnya.

Menurutnya, pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19 tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah saja, namun dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan warga serta elemen masyarakat lainnya.

”Kalau hanya sebatas mengandalkan pengawasan dari tim gugus secara personil pun kita terbatas, waktu juga pasti kita terbatas. Karena bagaimanapun juga keamanan dan keselamatan masyarakat nomor satu di kita,”jelasnya.

Sementara itu penambah kasus positif Covid-19 di Kota Bandung terus bertambah. Berdasarkan  Pusat Informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung, hingga pukul 13.20 WIB tercatat ada 95 kasus aktif dan 49 meninggal dunia. Ema mengungkapkan penambahan kasus tersebut berasal dari klaster baru.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan