CIMAHI – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi menyebutkan, minat masyarakat menggunakan angkutan umum (angkot) semakin menurun.
Penggunaan kendaraan pribadi dan angkutan daring atau online disebut menjadi salah satu penyebabnya.
“Apalagi kan sekarang harus diakui ada penurunan jumlah penumpang. Meski segmentasinya untuk angkot itu berbeda,” kata Kepala Seksi Angkutan pada Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Ranto Sitanggang saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah, Rabu (4/2).
Menurutnya okupansi angkutan umum sempat memunculkan wacana penerapan konversi angkot menjadi bus mini, seperti yang mengemuka di berbagai daerah di Jawa Barat.
Namun, kata Ranto, program konversi itu sangat sulit diterapkan di Kota Cimahi. Permasalahan iaya menjadi penyebab sulitnya penerapan program konversi dari angkot yang berkapasitas 12 penumpang menjadi angkutan sejenis kendaraan elf yang memiliki kapasitas lebih banyak.
“Para pengusaha transportasi yang masih keberatan karena dari sisi biaya. Apalagi kan banyak yang nyicil,” ujarnya.
Dikatakan Ranto, wacana konversi angkot dari dengan contoh dari tiga unit dikonversi menjadi hanya satu unit memang sempat jadi pembahasan pihaknya. Tujuannya untuk mengurangi volume kendaraan.
Selain itu, wacana konversi angkot itu dinilai menjadi solusi bagi pengusaha angkot agat tidak merugi karena menurunya penumpang angkutan umum tersebut.”Apalagi kan sekarang harus diakui ada penurunan jumlah penumpang. Meski segmentasinya untuk angkot itu berbeda,” ungkapnya.