Pembangunan Untuk Penanganan Banjir Terhambat, Alasannya Karena Covid-19

SOREANG – Bupati Bandung, Dadang M. Naser mengatakan, adanya Pandemi Covid-19 menjadi kendala pembangunan sejumlah sarana infrastruktur untuk penangani permasalah banjir.

Menurutnya, selama ini Pemerintah Kabupaten Bandung tengah melakukan penataan untuk mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi diberbagai wilayah. Akan tetapi, masalah Banjir harus diselesaikan secara komperhensif dan lintas sektor.

“Banjir itu komprehensif penanganannya, antara Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Nasional. Karena badan sungai itu (Citarum) seluruhnya tanggung jawab pusat,” ungkap Dadang di Soreang, Rabu (14/10)

Dadang mengatakan, untuk antisipasi banjir apabila tidak ada Covid 19 maka sudah berjalan. Bahkan pihaknya sudah belanja 15 hektar untuk danau retensi di Kamojang. Selain itu juga ada pembuatan penanganan banjir biru di Kecamatan Majalaya.

“Kita ada jalan lingkar ke kiri menuju Solokan Jeruk. Disitu ada danau empat hektar, sudah disiapkan lahan. Tapi, untuk aplikasi action fisiknya terhambat oleh refocusing anggaran untuk Covid 19, baik di tingkat provinsi maupun nasionalnya. Karena kita minta bantuan juga dari nasional maupun provinsi,” katanya.

Lebih lanjut lagi Dadang menjelaskan, bahwa pihak provinsi sudah menjanjikan akan memberikan bantuan untuk jalan lingkar sebesar Rp78 miliar. Selain itu, kata Dadang, untuk jembatannya juga termasuk karena melewati Sungai Citarum.

Sedangkan dari APBD Kabupaten Bandung, lanjut Dadang, pihaknya sudah melakukan pemadatan dan untuk melakukan betonisasi sudah ada janji dengan provinsi.

“Untuk danau sudah disaksikan tapi tidak terjadi karena Covid 19. Sehingga anggaran nasional sudah tergerus dan juga pertumbuhan ekonomi anjlok sampai di minus 5, itu mohon di maklumi. Karena ini bukan peristiwa di Indonesia saja apalagi Kabupaten Bandung saja tapi internasional. Oleh karena itu, kita semua harus sadar adanya hal itu,” tandasnya. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan