Pelaku Usaha Cecar Dewan saat Reses

GARUT – Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Kabupaten Garut memanfaatkan momentum untuk menyampikan aspirasinya kepada para anggota dewan saat kegiatan reses.

Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PKB, Subhan Fahmi membenarkan hal itu. Dalam kegiatan reses tersebut, pihaknya menampung aspirasi para pelaku usaha kecil.

Dalam paparanya, Fahmi menerangkan UMKM adalah sektor yang sangat penting. Terlebih, lanjut Fahmi, sektor UMKM menyumbang sangat besar dalam rekrutmen tenaga kerja.

Di masa pandemi Covid 19, UMKM menjadi sektor yang sangat terdampak. Berbeda dengan krisis 1998 yang justru UMKM sebagai penopang ekonomi masa krisis.

“Kita menyerap aspirasi mereka karena kita perlu. Bukan hanya karena ada krisis akibat pandemi tapi juga untuk jangka panjang,” kata Fahmi.

Terkait Krisis yang sedang dihadapi, Fahmi mendorong Pemerintah Kabupaten Garut segera mengalokasikan dana untuk UMKM.

“Hari ini fokus pemerintah pada pemulihan ekonomi. Meskipun kesehatan tetap juga prioritas,” tuturnya.

Sementara itu, keluhan juga datang dari Iip,52, warga asal Palalangon yang sudah empat bulan tidak berdagang semenjak sekolah diliburkan karena korona. “Saya sudah tidak punya harapan lagi. Sedangkan cicilan tetap harus saya bayar,” ujarnya.

Tak jauh berbeda, Riki,27, pemuda yang mempunyai usaha chiken juga menyampaikan keluhannya. Harga ayam yang tinggi di pasaran membuat Riki berharap adanya intervensi pemerintah untuk menekan agar tidak terlalu tinggi.

Sementara itu, Hasan mengeluhkan permodalan. Kredit Usaha Rakyat yang selama ini digembar-gemborkan pemerintah, masih sulit diakses dan terkesan belibet. “Saya sulit mengakses KUR karena persoalan agunan,” ujarnya.

Akibatnya, banyak warga berdasarkan pengamatannya yang akhirnya meminjam kepada bank emok atau bank keliling.

“Bank Emok itu sangat gampang persyaratannya. Berbeda dengan perbankan konvensional. Bank Emok tanpa harus ada agunan meskipun memang suku bunga nya mencekik. Tapi kita tidak punya pilihan lagi,” keluhnya.

Menanggapi persoalan tersebut, Fahmi akan menindaklanjuti kepada pihak terkait. “Garut punya BUMD bidang financial. Tapi justru yang populer di masyarakat justru bank emok. Ini harus jadi bahan evaluasi. Perbankan harus do able untuk masyarakat UMKM,” jelasnya. (bbs/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan