Pelaku Pasar Masih Optimis, Corona Virus Tidak Berdampak Pada Pertumbuhan Ekonomi Global

BANDUNG – Pengamat Ekonomi Katarina Setiawan mengatakan bahwa penyebaran Corona Virus di Asia tidak berdampak terhadap ekonomi dan pasar finansial di Asia.

Sebab, kata dia, jika belajar dari pengalaman yang dulu ketika kasus-kasus Epidemics terjadi seperti SARS, Avian Flu, Mers dan Swine Flu dampaknya terlihat tidak melumpuhkan pasar Asia, apalagi Indonesia.

Dijelaskan Katarina, dampak paling besar dalam ekonomi pasar finansial China timbul dari SARS berlangsung kurang lebih 5 bulan pada waktu itu MS China turun sekitar 5%.

“Sedangkan untuk penyakit menular lain seperti disebut di atas dampaknya kecil respon cepat dari pemerintah berbagai negara saat ini diharapkan akan lebih efektif meredam dampak negatif dari coronavirus terhadap ekonomi maupun pasar dunia,” kata Katarina saat menjelaskan dampat Coronavirus terhadap ekonomi di Bandung,  Kamis (6/2).

Dengan iklim investasi yang kondusif, lanjut dia, diperkirakan arus dana dari investor global ke negara-negara Emerging Market terutama di Asia akan semakin besar tidak terkecuali dengan Indonesia.

“Diperkirakan pertumbuhan laba korporasi tahun ini akan lebih baik dibanding tahun lalu tentunya akan sangat mendukung pasar saham Indonesia,” jelasnya.

Adapun untuk sektor pilihan, kata dia, ada tiga sektor yang masih memberikan potensi menarik di 2020. Pertama, sektor yang diuntungkan dengan penurunan suku bunga seperti sebagian perbankan, properti, dan konstruksi. Kedua, sektor industri metal seperti nikel. Ketiga, sektor telekomunikasi.

“Katalis positif lainnya untuk pasar saham Indonesia adalah Policy Reform yang akan dilakukan pemerintah,” ucapnya.

Sementara untuk pasar obligasi, lanjut dia, kombinasi dari kebijakan disiplin fiskal dan suku bunga rendah serta target penerbitan obligasi yang lebih rendah di tahun ini dapat mendukung pergerakan pasar obligasi Indonesia di 2020. Seperti diketahui bahwa suku bunga Indonesia adalah salah satu yang paling menarik di dunia.

“Kebijakan ini akan semakin mendukung pasar saham Indonesia yang diperkirakan akan membaik secara bertahap,” pungkasnya. (win/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan