Pedagang Pasar dan Pemudik Masih Tunggu Hasil Tes Swab

CIMAHI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi telah melakukan swabt test metode Chain Polymerse Chain Reaction (PCR) terhadap sejumlah populasi yang rentan penularan Corona Virus Disease (Covid-19).

Ada sekitar 590 orang dari berbagai titik yang dilakukan swab. Seperti Tenaga Kesehatan (Nakes), pedagang pasar tradisional, pemudik, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hingga yang mendaftar lewat pikobar.

“Semuanya sudah. Sampelnya sudah dikirim ke Labkesda. Kan kita targetkan seminggu ini beres,” ujar Sekretaris Dinkes Kota Cimahi, Chanifah Listyarini saat dihubungi, Selasa (19/5).

Dikatakannya, dari sampel yang sudah dikirimkan ke Labkesda Jabar, hasinya sudah ada yang keluar meski baru sedikit. Dari sekitar 500 lebih sampel, hasinya sudah keluar negatif semua.

“Sudah ada yang keluar hasilnya. Kalau hasil yang kita terima allhamdulilah belum ada yang positif,” terang Rini, sapaan Chanifah.

Setelah swab test massal ini, lanjut Rini, pihaknya tetap akan melakukan hal serupa yang akan dipadukan dengan rapid test. Khususnya di tempat-tempat yang berisiko tinggi terjadinya penularan virus korona. Hal itu dilakukan guna memutus rantai penyebaran virus tersebut.

“Kita akan lanjutkan karena masih ada beberapa titik yang kita belum tau penyebaran dan harapannya tidak nambah lagi kasusnya,” ujar Rini.

Hingga saat ini, tercatat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Cimahi mencapai 73 orang. Rinciannya, 51 positif aktif, 19 sembuh dan 3 orang meninggal dunia.

Rini mengatakan, penularan Covid-19 di Kota Cimahi masih bersumber dari kluster Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang menyebar dari orang ke orang. Ditambah sedikit dari kluster pemudik Surabaya.

“Kalau perkembangan masih itu-itu (kluster Lembang). Juga pelaku perjalann ada dari Surabaya,” sebutnya.

Untuk memutus virus korona ini, selain upaya dari pemerintah, pihaknya juga meminta masyarakat mematuhi semua anjuran yang dikeluarkan pemerintah. Seperti menjaga jarak, menggunakan makser hingga berdiam di rumah.

“Physical distancing itu mutlak harus dilakukan sebagai pencegahan penyebaran virus tersebut,” imbuhnya. (mg4/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan