PDIP Instruksikan Kawal Anggaran Bencana

NGAMPRAH– DPD PDIP Jawa Barat meminta para kader yang duduk di DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) termasuk Wakil Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan yang saat ini juga resmi sebagai kader PDIP, untuk mengawal segala bantuan anggaran pemerintah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi korban banjir bandang di Padalarang, Ngamprah dan sekitarnya.

“Kita punya kader di eksekutif dan legislatif, tugasnya mengawal agar anggaran bencana tepat sasaran hingga memastikan kondisi kehidupan korban kembali normal,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD PDIP Jawa Barat, I Ketut Sustiawan usai memberikan bantuan bagi korban bencana banjir bandang di Ngamprah, Senin (6/1).

Dalam kesempatan itu, DPD PDIP Jawa Barat bersama Hengki Kurniawan memberikan bantuan bagi korban bencana banjir bandang di KBB. Menyikapi masa tanggap darurat bencana di Jawa Barat, PDIP menggelar bakti sosial memberi bantuan logistik pada korban terdampak bencana.

“PDIP sesuai jargon solid bergerak, kami di DPD, DPC, anggota legislatif dan eksekutif ada pak wabup Hengki Kurniawan bersama-sama bergerak membantu saudara kita yang terdampak bencana,” katanya.

Wakil Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan menambahkan, kebutuhan korban saat ini ialah bahan bangunan serta uang bagi rekonstruksi bangunan yang hancur diterjang banjir bandang.

Hengki menyebutkan, logistik yang disalurkan selain dari PDIP, juga dari berbagai pihak yang turut tergugah untuk membantu sesama yang membutuhkan.

Dengan tersalurkannya bantuan, dia memastikan, kebutuhan logistik warga sudah terpenuhi hanya saja, warga yang terdampak masih mebutuhkan bantuan untuk renovasi rumah yang ambrol diterjang banjir, Selasa (31/12) lalu.

“Jadi dibutuhkan bahan baku, tentu ini kita upayakan selain dari pemerintah sendiri, nanti juga bantuan dari teman-teman yang lain. Untuk saat ini bentuknya bisa bahan baku atau berupa uang,” ucap Hengky.

Bersama kader PDIP lainnya, dia menerangkan, tidak hanya membantu dari segi materi, namun bantuan secara mental pun turut dilakukan untuk menangani masalah mental maupun kesehatan warga yang terdampak.

“Alhamdulillah hari ini bersama ibu dokter juga berdialog dengan masyarakat. Ada yang menyampaikan mungkin trauma karena kejadian ini setelah beberapa tahun, baru terjadi lagi,” tandasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan