PBSI Home Tournament : Menantikan Aksi 2 Pemain Tunggal Putra Terbaik Indonesia

JAKARTA – PBSI Home Tournament kembali lagi mulai Rabu (8/7). Kali ini giliran sektor tunggal putra yang bertanding. Sudah pasti, yang layak ditunggu adalah aksi dua pemain terbaik Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.

Namun, langkah mereka dipastikan tidak akan mulus-mulus saja. Sebab, turnamen itu juga diikuti para pemain muda yang pasti bakal unjuk gigi.

Sebagian besar merupakan skuad Merah Putih di Kejuaraan Dunia Junior 2019. Di antaranya, Bobby Setiabudi, Yonatan Ramlie, dan Christian Adinata.

Belum lagi skuad lapis kedua seperti Chico Aura Dwi Wardoyo, Karono, hingga Ihksan Leonardo Imanuel Rumbay. Menilik serunya persaingan di ganda campuran pekan lalu, pertempuran di sektor tunggal putra juga diprediksi banyak kejutan.

’’Di atas kertas, Jonatan dan Ginting paling unggul serta mendominasi. Tapi, meski begitu, saya kira mereka tidak akan melenggang dengan mudah,’’ tutur Kabid Binpres PP PBSI Susy Susanti kemarin. ’’Para pemain di bawah mereka juga pasti ingin berikan perlawanan yang seru,’’ ungkapnya.

Selain itu, status sebagai unggulan diperkirakan membawa dampak tersediri bagi Ginting dan Jonatan. Dilihat dari peringkat dunia, Ginting ada di posisi ke-6. Jonatan satu setrip di bawahnya. Jarak mereka dengan yang lain cukup jauh. Yang terdekat adalah Shesar Hiren Rhustavito di posisi ke-18.

’’Ada suatu tekanan di mana mereka harus menang karena secara ranking memang paling tinggi,’’ kata Susy. ’’Lama tidak merasakan suasana pertandingan juga membuat mereka harus fokus lagi. Ini sangat bagus buat melatih mereka,’’ lanjut mantan tunggal putri nomor 1 dunia itu.

Di sisi lain, Home Tournament tersebut bisa menjadi tolok ukur sejauh mana perbedaan antara pemain utama dan pelapis. Setelah Ginting, Jonatan, dan Shesar yang ada di 20 besar dunia, gap peringkat memang membentang jauh. Chico ada di peringkat ke-75, sedangkan Ikhsan 92. Firman Abdul Kholik di peringkat ke-125. Kemudian, ada Gatjra Piliang Fiqihlahi Cupu di posisi ke-174.

Setelah itu, pemain-pemain junior masih bertebaran di luar 200 besar. ’’Kami ingin melihat bagaimana perkembangan mereka. Apakah terlalu jauh atau hampir mendekati pemain utama. Ini menjadi uji coba kemampuan mereka,’’ papar Susy. ’’Ada kesempatan yang harus digunakan dengan baik,’’ tambah perempuan berusia 49 tahun tersebut. (jpc/drx)

Tinggalkan Balasan