Partisipasi Pemilih di Kabupaten Bandung Masih Minim

SOREANG – Partisipasi masyarakat kabupaten Bandung setiap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak pernah melebihi 65 peren. Sehingga pemerintah kabupaten Bandung harus lebih meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat.

Hal tersebut dikatakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda kabupaten Bandung, Ruli Hadiana, saat di konfirmasi melalui telepon seluler, Minggu (30/8). Menurutnya, Pilkada masa pandemi menjadi tantangan tersendiri, selain harus meningkatkan angka pastisipasi juga harus menjaga kesehatan masyarkat.

” Kami akan terus berusaha agar persentase partisipasi masyarakat lebih dari 65 persen. Targetnya sih, 85 persen atau sama seperti Pilpres yang mencapai 78 persen. Kami sudah membentuk Dick Pilkada, sehingga perkembangan akan dibahas disana,” kata Ruli

Menurutnya, saat ini Pemerintah Kabupaten Bandung telah menambah hibah anggaran KPU sebesar Rp. 8 miliar. Sehingga total anggaran yang dihibahkan ke KPU Kabupaten Bandung mencapai Rp107 miliar. Awalnya, hanya Rp 99 milar. ”Penambahan anggaran tersebut dilakukan karena jumlah tempat pemungutan suara (TPS) semakin bertambah banyak, ini akibat dampak pandemi Covid-19,” jelasnya.

Ruli menjelaskan, Pemkab Bandung mengeluarkan kebijakan penambahan anggaran tersebut, disesuaikan dengan adanya penambahan Tempat Pemungutan Suara (TPS). ” Untuk mengantisipasi adanya klaster baru penyebaran covid-19 dan menghindari kerumunan masa. Maka TPS bertambah 1.499, sehingga Pelaksanaan pencoblosan nanti dilakukan di 6.597 TPS yang tersebar di setiap wilayah,” tuturnya.

Selain menambahkan TPS, pihaknya juga mengalokasikan anggaran tambahan untuk pengamanan senilai Rp12,5 miliar. Sedangkan untuk Bawaslu, kata Ruli, pihaknya tidak memberikan anggaran lebih. Namun, Pemerintah Kabupaten Bandung telah memberikan bantuan pengamanan berupa hibah barang untuk pelaksanaan pengawasan di lapangan.

”Kalau Bawaslu tidak meminta penambahan anggaran, namun meminta untuk pengamanannya dalam bentuk alat pelindung diri (APD). Sehingga, kami mengibahkan barang berbentuk APD,” akunya.

Sementara itu Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan menuturkan, untuk pengamanan Pilkada, pihaknya menyiapkan 1.800 personel. Jumlah tersebut dinilai masih kurang akibat adanya penambahan TPS. ”Di masa Pandemi, dengan bertambahnya jumlah TPS maka kami membutuhkan 2.130 personel,” tegas Hendra.

Hendra menjelaskan, para personel pengamanan akan ditugaskan ditiap TPS. Jumlah persenel disesuaikan dengan tingkat kerawanan, pola pengamanannya 2:1:2. Artinya 2 petugas polisi, 1 anggota Linmas, dan 2 TPS. ”Nah kalau TPS rawan dan khusus polanya 2:2:4. Sementara sangat rawan polanya 2:1:2,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan