Parpol Mulai Sibuk Urus Koalisi

BANDUNG-Partai politik (Parpol) di Kabupaten Bandung mulai tampak sibuk urusi koalisi masing-masing menjelang Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) di kabupaten tersebut.

Pengamat Politik dan Pemerintahan dari Universitas Nurtanio (Unur) Bandung, Djamu Kertabudi mengatakan, mayoritas Parpol di Kabupaten Bandung hingga saat ini masih tarik ulur arah koalisi dan komposisi Pasangan Calon (Paslon) untuk ajang Pilkada 2020.

Padahal bulan ini merupakan masa akhir dan momentum yang tepat dalam proses penentuan soal Paslon sebelum memasuki tahapan selanjutnya.

Menurut Djamu, tiga poros diperkirakan terbentuk di Pilbup Bandung jika melihat dinamika saat ini. Untuk itu, saat ini waktu terbaik dalam mendeklarasikan siapa yang akan diusung.

“Dua bulan sosialisasi (Agustus-September) harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. Karena tiga bulan selanjutnya (September-November) masuk masa kampanye,” ujar Djamu Kertabudi, Kamis (9/7) dilansir dari rmoljabar.id.

Lebih lanjut, kata Djamu, PDIP baru sepihak mengumumkan pasangan calon yang akan dimajukan yakni Yena Masoem-Atep Rizal. Sementara PAN (mitranya) belum menerima.

“Kemudian (poros kedua yang sudah punya kesepakatan berkoalisi) PKS- Demokrat belum secara resmi mengumkan pasangan calonnya (yang akan dimajukan),” tutur dia.

Terakhir Partai Golkar, lanjut Djamu, di tengah dinamika yang berkembang kemungkinan akhir bulan Juli ini akan diketahui titik terang siapa pasangan calon yang akan diusung.

“(Kemungkinan) koalisi Golkar-Gerindra-PKB,” ucap Djamu.

Sementara itu, sebanyak 8.797 orang unsur penyelenggara Pilbup Bandung tahun 2020 mulai dari tingkat kabupaten hingga TPS (Tempat Pemungutan Suara) akan menjalani rapid test secara bertahap dan berjenjang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami memaparkan, dalam uji kesehatan bagi para penyelenggara kepemiluan ini pihaknya mengerahkan sebanyak 837 petugas medis dibantu dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) se-Kabupaten Bandung.

“Kegiatan untuk mendukung pelaksanaan Pilkada serentak itu juga bakal dipantau oleh 62 supervisor yang berasal dari jajaran Dinkes Kabupaten Bandung,” terang Mantan Direktur Utama (Dirut) RSUD Majalaya itu.

Ketua KPU Kabupaten Bandung Agus Baroya mengatakan rapid test ini demi memberi keamanan seluruh masyarakat dan unsur kepemiluan memasuki tahapan Pilkada tahun 2020 yang saat ini kembali berjalan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan