Pandemi Korona, Indonesia Open 2020 Batal

JAKARTA- Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) kembali melakukan pembatalan sejumlah turnamen internasional.

Dari arena BWF World Tour, ada empat turnamen yang batal. Yakni Australian Open yang berlangsung 2 sampai 7 Juni. Lalu ada Thailand Open (9-14 Juni), Indonesia Open (16-21 Juni), dan Russian Open (7-12 Juli).

Selain itu, BWF juga membatalkan sembilan turnamen lain yang masuk dalam grade 3, ajang junior, dan para badminton. Jadi, total ada 13 ajang yang batal.

Dengan pembatalan ini, maka sudah dipastikan bahwa pada bulan Mei, Juni, dan Juli tidak akan ada turnamen bulu tangkis.

“Eskalasi pandemi Covid-19 secara global membuat turnamen-turnamen itu dibatalkan. Kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan semua atlet, tim, ofisial, dan komunitas bulu tangkis secara luas tetap menjadi prioritas tertinggi kami,” tulis siaran pers BWF hari ini (6/4).

Pekan lalu, BWF sudah membekukan ranking dunia dan ranking junior per 17 Maret 2020. BWF akan mencairkan peringkat dunia itu sampai turnamen-turnamen dunia kembali berputar.

“BWF juga melihat dampak dari penjadwalan ulang Olimpiade Tokyo 2020,” tulis BWF lagi.

Sementara itu, sebelumnya, Sekretaris PP PBSI Achmad Budiharto memang mengusulkan untuk memundurkan Indonesia Open.

Turnamen Super 1000 itu akan mengambil jadwal Indonesia Masters Super 100 yang awalnya bakal berlangsung pada 29 September hingga 4 Oktober.

“Persiapan sudah lumayan. Kami sudah booking tempat, rapat dengan pengurus. Pemerintah juga sudah memperpanjang situasi Covid-19 di Indonesia sampai 29 Mei,” kata Budiharto kepada JawaPos.com.

“Kami juga akan berkirim surat ke BWF tentang kondisi Indonesia saat ini. Jadi, adanya penundaan Indonesia Open akan kami evaluasi lagi,” imbuhnya.

Para atlet pelatnas PP PBSI diminta untuk menjaga kondisi tubuh mereka selama belum ada jadwal latihan.

Pelatih fisik tim Indonesia Felix Ary Bayu Marta mengatakan bahwa setiap hari, mereka mendapat program latihan dari para pelatih fisik tiap sektor. Program tiap atlet berbeda dengan atlet lainnya, tergantung dengan kondisi dan kebutuhan sang atlet.

Program latihan fisik mencakup latihan endurance (ketahanan), speed (kecepatan), strength (kekuatan), koordinasi gerak, dan sebagainya. “Sekarang di pelatnas ada sesi lari, latihan sepeda dan bodyweight. Program latihannya sama, tidak ditambah dengan berkurangnya porsi latihan teknik, karena imbauannya tidak boleh terlalu capek,” kata Felix dalam rilis PP PBSI yang diterima JawaPos.com.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan