Paket Non Tunai Bansos Gubernur Dijaga Perangkat

 

 

 

 GARUT – Perangkat desa di Garut Utara, saat ini mendapat tugas tambahan harus menjaga paket non tunai Bansos Gubernur yang disimpan di kantor desa dan aula serta GOR desa. Penjagaan dilakukan siang malam termasuk di hari libur. Bila tak dijaga, khawatir paket non tunai itu hilang.

Tiga perangkat Desa Leuwigoong Kecamatan Leuwigoong, Minggu sore (25/10) tampak menjaga 900 paket non tunai Bansos Gubernur yang disimpan di tiga tempat yaitu di Aula, kantor desa da ruangan lainnya. Penjagaan oleh perangkat dilakukan secara bergiliran termasuk di hari libur.

Sekdes Leuwigoong Aris dan perangkat desa Heri, Minggu sore pukul 17.45 (25/10) mengungkapkan, pembagian paket non tunai Bansos Gubernur kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) masih menunggu kepastian jadwaldari pihak Kantor Pos. Karena pembagian paket harus berbarengan dengan uang tunai.

“ Pihak pemerintah desa tak dapat memastikan kapan paket dan uang tunai Bansos Gubernur dibagikan (diserahklan) kepada KPM. Pemerintah desa sebatas dititipi paket non tunai untuk kepentingan KPM. Mudah-mudahan secepatnya dibagikan agar perangkat tidak terus menerus menjaga paket non tunai,” kata mereka.

Banyak KPM yang datang ke kanator desa, menanyakan kepastian pembagian paket berikut uang tunai Bansos Gubernur. Apalagi para PKM melihat di kantor desa sudah beberapa hari bertumpuk paket non tunai.

Hal serupa terjadi pula di GOR Desa Ciwangi Kecamatan Limbangan. Perangkat desa giliran menjaga paket siang malam termasuk hari libur. Merekaa rela ikut menjaga apaket karena untuk kepentingan KPM warga Ciwangi.

Sekdes Ciwangi Juanda membenarakan, perangkat desa giliran menjaga paket di kantor desa. Diharapkan paket non tunai dan uang tunai Bansos Gubernur segera ada kepastian dibagikan (diserahkan) kepada KPM.

Sementara itu, di GOR Desa Sindangsari sebanyak 526 paket non tunai Bansos Gubernur hingga, Minggu malam (25/10) masih menumpuk. Ratusan paket itu disimpan di podium tempat acara agar tak menganggu aktivitas warga yang berolahraga bulutangkis. Meski demikian, perangkat desa setiap hari siang malam termasuk hari libur, harus menjaga paket. Apalagi ratusan paket itu titipan dari pihak Kantor Pos. Ketika KPM melihat paket bertumpuk, sempat berdatangan ke kantor desa sambil memperlihatkan foto copy e-KTP dan KK. Namun pembagian paket itu menunggu jadwal dan kepastian dari pihak Kantor Pos.(pap)

Tinggalkan Balasan