Optimalkan Pembinaan Atlet, NPCI Jabar Siap Gelar Kembali Pemusatan Latihan

BANDUNG – Untuk memaksimalkan pembinaan kepada atlet, National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Jawa Barat berhasil menggaet Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Ketua Umum NPCI Jabar Supriatna Gumilar mengatakan untuk pertama kalinya, pihaknya mendapat dukungan dari salah satu bank di bawah naungan BUMN. ”Alhamdulillah, tahun 2020 ini kami mendapat bantuan satu unit ambulance dari salah satu perusahaan. Bantuan ini, bertujuan untuk mendorong NPCI Jabar dalam kegiatan pembinaan atlet disabilitas. Terlebih ambulance memang sangat kita perlukan dalam kegiatan pembinaan, karena atlet ada resiko cedera saat berlatih,” kata Supriatna melalui rilis yang diterima Jabar Ekspres, Senin (1/6).

Menurut Supriatna, ambulans tersebut juga sangat berguna dalam pemusatan latihan daerah (Pelatda) NPCI Jabar menuju Peparnas XVI Papua. Meskipun sistem sentralisasi terpaksa dibubarkan sementara akibat pandemi Covid-19, pelatda tersebut memang hanya tinggal menunggu waktu untuk segera kembali dimulai. Sebab, pemerintah pusat melalui Kemenpora sudah resmi mengundur jadwal PON-Peparnas Papua hingga Oktober 2021. ”Kami tinggal menuggu tanggal pastinya dan menunggu keputusan pemerintah kapan bisa memulai kembali kegiatan seperti biasa seusai pandemi berakhir,” jelasnya.

Supriatna menjelaskan, kemungkinan, sentralisasi pelatda NPCI Jabar menuju Peparnas XVI Papua bisa kembali dimulai pada awal 2021. Oleh karena itu para atlet pun diimbau untuk tetap menjaga kebugaran sampai tiba waktunya kembali masuk sentralisasi.

Dia menegaskan, sejak sentralisasi dibubarkan, para atlet dikembalikan ke rumah masing-masing. Namun di sana mereka diimbau untuk tetap berlatih dengan porsi terbatas untuk sekedar menjaga kebugaran.

Meskipun demikian, NPCI Jabar tetap memberikan insentif berupa honor seperti saat mereka bergabung dalam sentralisasi. ”Mereka tetap menjaga kebugaran di rumah, namun insentif tetap kami berikan untuk membantu mereka di tengah pandemi,” tuturnya.

Terkait CSR sendiri, Supriatna menegaskan bahwa bantuan kali ini merupakan yang pertama kali. Namun ia berharap ke depan akan semakin banyak perusahaan BUMN maupun swasta yang bisa mendukung NPCI Jabar dalam pembinaan olahraga disabilitas.

Tidak hanya dalam bentuk CSR, bantuan berupa sponsorship juga akan sangat berarti mengingat masih belum banyak orang yang tahu dan paham tentang olahraga prestasi untuk kalangan disabilitas. Belum lagi masih ada orang tua yang masih malu dan menyembunyikan anak penyandang disabilitas, meskipun berpotensi meraih prestasi dalam bidang olahraga.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan