JAKARTA – Perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 akhirnya secara resmi ditunda akibat pandemic virus korona atau Covid-19. Keputusan tersebut hasil dari kesepakatan antara Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan pemerintah Jepang.
Pelaksanaan Olimpiade 2020 sejatinya akan berlangsung pada 24 Juli hingga 9 Agustus 2020. Namun, ajang empat tahunan itu telah ditunda paling lambat digelar pada pertengahan tahun depan. ”Presiden IOC dan Perdana Menteri Jepang telah menyimpulkan bahwa pertandingan Olimpiaade XXXII di Tokyo harus dijadwal ulang hingga tanggal setelah tahun 2020,” bunyi pernyataan IOC dalam keterangan resminya.
Kendati begitu, pihak IOC dan panitia penyelenggara (TOGOC) sepakat mengusulkan agar penundaan Olimpiade tidak melewati musim panas 2021. Hal ini demi menjaga kesehatan para atlet yang terlibat dalam pertandingan. ”(Penundaan) tidak lebih dari musim panas 2021, untuk menjaga kesehatan para atlet, semua orang yang terlibat dalam pertandingan Olimpiade dan komunitas internasional,” lanjut IOC.
Sebelum keputusan diambil banyak perdebatan yang terjadi di level IOC, Negara peserta maupun tuan rumah, Jepang. Belum lagi ancaman boikot dari sejumlah negara yang menolak mengirimkan atletnya ke Negeri Sakura itu jika Olimpiade tetap sesuai jadwal.
Untuk mengatasi itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meminta kepada IOC agar pelaksanaan Olimpiade 2020 ditunda akibat wabah Cofid-19. Presiden IOC Thomas Bach dan Shinzo Abe pun sepakat untuk menunda Olimpiade sampai 2021. ”Kami meminta penundaan sekitar satu tahun dan Presiden Bach menyatakan 100 persen setuju,” kata Abe seperti dilansir kantor berita AFP.
Menanggapi ancaman pembatalan Olimpiade 2020, sebelumnya pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga memilih untuk menunggu keputusan resmi dari IOC dan TOGOC.
Indonesia sendiri sudah memastikan enam atlet lolos ke Olimpiade 2020. Mereka adalah Lalu Muhammad Zohri dari cabang olahraga (cabor atletik), Eko Yuli Irawan dari cabor angkat besi kelas 69 kg, Windy Cantika Aisah dari angkat besi kelas 49 kg, Vidya Rafika dari menembak nomor air rifle putri, serta Riau Egha Agatha dan Diananda Chairunnisa dari panahan. (fin/rus)
