Oded Pastikan Tak Batasi Isi Khotbah

 

BANDUNG – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial memastikan pihaknya tidak akan membatasi isi khotbah para pemuka agama. Sebab Oded menilai pemuka agama baik islam atau pun agama lainnya memiliki hak untuk menyampaikan kebenaran yang diyakininya. Hal itu dikatakan Oded menanggapi adanya wacana pengaturan teks khotbah oleh Kementerian Agama.

”Jadi sebenarnya bukan pembatasan. Saya hanya ingin menitipkan program-program Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kepada para ulama dan pemuka agama lainnya,” kata Oded di Pendopo Kota Bandung, Jalan Wastu Kencana, Kamis (23/1).

Dia mengungkapkan, sejauh ini para ulama dan pemuka agama dipilih karena mereka memiliki kemampuan tentang agama, sehingga mereka sangat berpengaruh di masyarakat. Para pemuka agama ini, lanjutnya, bisa ikut menyampaikan terkait program pemerintah (Pemkot Bandung).

”Kita harapkan masyarakat bisa semakin paham tentang program yang tengah dan akan dilaksanakan Pemkot Bandung. Rencananya, para ulama dan pemuka agama lainnya akan kami ajak untuk mensosialisasikan tentang Kang Pisman, Biopori, atau masalah ekonomi. Ini agar lebih efektif sampai ke masyarakat,” ungkap Oded.

Untuk itu, Oded mengaku, Pemkot Bandung berencana membuat silabus tentang program-program Pemkot Bandung yang melibatkan dinas terkait, Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia, dan stakeholder lainnya. Nantinya, silabus tersebut menjadi panduan bagi para ulama saat berkhotbah.

”Ini tidak hanya untuk ulama saja, tetapi juga untuk pemuka agama lainnya. Ini juga hanya panduan. Penyampaiannya terserah kepada para ulama,” terangnya.

Oded menegaskan, sebagai seorang kepala daerah, dirinya sangat membutuhkan dukungan masyarakat, termasuk ulama.

”Dukungan para ulama dan pemuka agama sangat penting untuk mensukseskan program pemerintah agar berjalan sesuai rencana,” paparnya.

Dia mengatakan, salah satu bentuk untuk memperoleh dukungan para ulama, pihaknya telah beberapa kali menggelar Kataba (Kajian Tematik Bandung Agamis). Di setiap Kataba, Pemkot Bandung mengundang para ulama dan mubalig.

”Di Kataba kita membahas program-program Pemkot Bandung. Sehingga para mubalig dan ulama juga mengetahui dan memahami program-program pembangunan di Kota Bandung. Saya memang harus berkolaborasi dengan para ulama untuk membangun Kota Bandung,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan