Netty Minta Perantau Cirebon-Indramayu Jangan Mudik Dulu

JAKARTA – Adanya larangan dari Pemerintah untuk mudik lebaran sebaiknya dipatuhi oleh masyarakat.

Ketua Tim Covid-19 FPKS DPR RI, Netty Prasetiyani mengatakan, para perantau yang berada wilayah zona merah Covid-19 harus diam di tempat.

Netty juga menghimbau, kepada warga perantau yang berasal dari Cirebon dan Indramayu yang berdomisili di zona merah untuk tidak mudik.

’’ Kalau cinta pada keluarga di rumah, pulangnya nanti setelah kondisi aman,” ujar Netty usai menjadi narasumber dalam Diskusi Webiner bertajuk Pemberdayaan Perempuan di Masa Pandemi yang diselenggarakan oleh PAHAM Indonesia, Minggu (27/4).

Wakil Ketua FPKS ini  menuturkan, Perantau asal Cirebon Indramayu bekerja di sektor  formal maupun informal seperti UMKM, jasa, kuliner sampai industri. Kemudahan akses transportasi melalui tol Cipali  membuat mobilitas penduduk tinggi.

Pemerintah Cirebon melaporkan sampai saat ini sudah lebih dari 35.000 pemudik tiba di Cirebon.

“Bayangkan, jika jumlah sebanyak itu dianggap sebagai ODP,  menjadi _carrier_  atau naik status menjadi PDP? Ini  berbahaya dan patut menjadi perhatian bersama,” tutur anggota komisi IX DPR RI.

Data terbaru tercatat per 23 April, Kota Cirebon 316 ODP, 8 PDP, 4 positif dengan 1 meninggal dunia. Kabupaten Cirebon ODP 157 dengan 3 meninggal dunia, PDP 42 dengan 8 meninggal dunia, positif 6 dengan 2 meninggal dunia. Sedangkan Kabupaten Indramayu 637 ODP, 71 PDP dengan 21 meninggal dunia negatif, positif 2.

Melihat grafik yang makin meningkat, Netty juga meminta masyarakat jujur saat berhadapan dengan petugas kesehatan.

“Sampaikan apa adanya, jangan menutupi kebenaran. Kita belajar dari kasus diisolasinya  21 tenaga kesehatan RS Ciremai akibat pasien dan keluarga pasien yang tidak jujur saat berobat akibat sesak nafas setelah sebelumnya  kontak fisik dengan mayat pasien positif Covid-19,”katanya.

Sebelum mengakhiri, legislator Dapil Jabar VIII ini mengingatkan, Cirebon dan Indramayu memiliki kerentanan kondisi yang dapat memperparah paparan Covid-19.

Misalnya, cukup banyak penduduk berusia lanjut, kesadaran warga akan pentingnya kebersihan, kesehatan dan sanitasi lingkungan masih harus ditingkatkan dan Cirebon pun termasuk wilayah dengan tingkat penyebaran TBC dan DBD cukup tinggi.

’’Kondisi ini menjadi faktor yang dapat memicu penyebaran Covid-19 jika banyak pemudik masuk ke Cirebon,’’ tutur Istri mantan Gubernur Jabar  Ahmad Heryawan itu. (yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan