Netty Kritisi Rencana Relaksasi PSBB yang Dianggap Terburu-buru dan Terkesan Sembrono

JAKARTA – Menko Polhukam Mahfud MD mewacanakan untuk melakukan relaksasi atau pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan pemerintah saat ini.

Hal ini dilakukan, menurut Mahfud MD sebagaimana dalam siaran langsung instagram-nya, pada (02/05).

Alasan pelonggaran PSBB dikarenakan adanya keluhan dari masyarakat yang sulit keluar, berbelanja, mencari nafkah dan sebagainya. Sehingga adanya pembatasan membuat masyarakat stres.

Pernyataan Mahfud ini mengundang sorotan dan kritikan dari sejumlah pihak, di antaranya dari anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, yang juga Ketua Ketua Tim Covid-19 Fraksi PKS.

Menurutnya, relaksasi PSBB yang diwacanakan oleh pemerintah dianggap terlalu terburu-buru dan terkesan sembrono. Sebab kasus Covid-19 sendri secara nasional belum ada penurunan.

’’Per 5 Mei masih ada penambahan 395 kasus positif, ” kata Netty dalam rilis media yang dikirim ke redaksi Jabar Ekspres, Selasa (05/05).

Netty menilai, saat ini yang diperlukan adalah penerapan PSBB secara nasional bukannya malah pelonggaran. Apalagi dalam beberapa waktu terakhir, PSBB di beberapa wilayah memiliki dampak pada penurunan kasus Covid-19.

“Lihat kasus di Jakarta, setelah PSBB ada penurunan sejak awal bulan Mei lalu. Tapi lihat secara nasional, kasus Covid-19 terus meningkat, hari ini saja sudah mencapai 11ribu lebih kasus terkonfirmasi positif,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Netty meminta agar relaksasi PSBB dikaji secara matang dan mendalam. Jangan sampai karena alasan sulit keluar, kesehatan dan keselamatan masyarakat banyak dipertaruhkan.

“Dengarkan  pertimbangan dari kepala daerah karena mereka  yang paling mengerti kondisi lapangan di wilayah masing-masing. Bukankah saat penerapan PSBB juga berangkat dari usulan daerah,” tandasnya.

Netty menambahkan, pihaknya mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi aturan PSBB, menjaga kesehatan dan memanfaatkan waktu diam di rumah dengan kegiatan yang baik.

“Jadikan momentum di rumah untuk lebih mendekatkan diri pada keluarga, membangun hubungan yang lebih harmonis dengan kegiatan belajar dan beribadah bersama di Ramadhan ini. In syaa Allah kita tidak akan stress,” tandas istri mantan Gubernur Jabar Ahmad Herayawan itu. (yan)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan