Nagreg Gerbang Jagung Jawa Barat

NAGREG – Kecamatan Nagreg merupakan pintu gerbang produk jagung di Jawa Barat (Jabar). Perputaran uang di wilayah jalur mudik tersebut, mencapai kurang lebih Rp. 17 miliar per bulan.

Tak hanya produksi lokal, wilayah lain seperti Garut, Ciamis, Pangandaran, Tasikmalaya, Banjar, Sumedang, bahkan daerah-daerah di Jawa Tengah pun memasarkan komoditas tersebut di Nagreg.

Hal tersebut dikatakan Bupati Bandung Dadang M. Naser, menurutnya, bisnis jagung memiliki prospek yang baik. Sehingga, pihaknya terus mendorong para petani untuk tetap semangat meningkatkan produksi dan kualitas.

”Kami akan merancang dan mengusulkan Kabupaten Bandung sebagai Kabupaten Jagung di Indonesia. Bukan hanya slogan, prospek perputaran miliar per bulan menjadi bukti, bahwa Nagreg menjadi pintu gerbang komoditas jagung di Jabar,” kata Dadang disela-sela Launching Korporasi Petani Jagung di Aula Gapoktan Ridhomanah Desa Ciaro Kecamatan Nagreg, Rabu (21/10).

Menurutnya, sebagai salah satu upaya untuk memperkuat rancangan tersebut, Korporasi Petani Jagung diluncurkan. Selain itu, pihaknya akan mendorong suksesnya pembangunan lantai jemur dan gudang modern di lahan seluas 5 hektar di kawasan Ciherang Nagreg. ”Dengan adanya korporasi ini, diharapkan masyarakat petani yang tergabung dalam kelompok tani mau terus bercocok tanam jagung. Sehingga harga jagung tetap stabil, menopang ekonomi rakyat, dan berdampak kesejahteraan bagi para petani,” jelasnya.

Hal yang sama dikatakan Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Bandung A.Tisna Umaran, menurutnya, dengan adanya gudang-gudang jagung. Permintaan komoditas jagung sebanyak 200 hingga 500 ton per hari akan terpenuhi.

”Kalau hanya koperasi tanpa gudang, hanya bisa suplai sekitar 200 ton saja, karena keterbatasan penyimpanan. Alhamdulillah salah satu tokoh tani, Pak Endang Kumis, menyumbangkan lahan sekitar 5 hektar. Jadi lahan yang sedang digarap oleh beliau, itu dihibahkan untuk dibangun gudang-gudang jagung,” tuturnya.

Tisna menjelaskan, tahun ini, Presiden RI Joko Widodo sudah mengamanatkan kepada Kementerian Pertanian untuk membangun korporasi petani. Korporasi petani, adalah bisnis yang mengangkat petani dari posisinya sebagai produsen. ”Petani sebagai produsen, selama ini posisinya seolah terpisah dari bisnis. Namun dengan korporasi, produsen dan bisnis menjadi satu kesatuan,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan