Minimalisir Sampah Saat Idul Adha, DLH Siapkan Plastik Organik 

SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menyediakan sedikitnya 426 ribu plastik organik untuk digunakan membungkus daging kurban yang akan dibagikan ke masyarakat pada pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1441Hijriah.

Bupati Bandung Dadang M Naser menuturkan, plastik organik tersebut terbuat dari singkong (tapioka) yang dalam proses urainya menjadi mikroorganik. Sehingga hasil penguraiannya aman bagi hewan, tumbuhan, dan manusia.

”Plastik ini produksi dalam negeri. Hasil penguraiannya tidak lagi menjadi mikroplastik tapi jadi mikroorganik,” kata Dadang di Soreang, Rabu (29/7).

Menurut Dadang, plastik tersebut, akan dibagikan ke setiap desa yang ada di Kabupaten Bandung. Setiap desa akan mendapat distribusi sebanyak 1.000 plastik.

Dikatakan bupati, ke depan pabrik plastik organik ini akan dibangun di Kabupaten Bandung. Pemasarannya nantinya akan dijual ke perusahaan daerah sebagai agen. ”Pabriknya nanti akan disiapkan di Kabupaten Bandung. Nanti akan terus diproduksi dan dijual ke perushaaan daerah sebagai agen,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah menuturkan pembuatan plastik tersebut dilakukan dengan metode oxo-biodegredable plastic (oxium). Plastik organik tersebut bahkan sudah mendspat sertifikasi layak pakai dari sejumlah negara di luar negeri, seperti Jepang dan Amerika.

”Waktu urai plastik ini hanya dua tahun dan jadi mikroorganik. Sementara plastik biasa membutuhkan waktu lebih dari 50 tahun dan menjadi mikroplastik,” tuturnya.

Asep menjelaskan, teknologi oxium sendiri, mampu meminimalisir dampak dari kemasan yang tidak ramah lingkungan. Sehingga saat kurban, pemakaian plastik organik bisa lebih maslahat bagi umat manusia. Meski begitu, ia mengakui jumlah plastik organik yang disiapkan oleh Pemkab Bandung terbilang masih kurang untuk pemenuhan kebutuhan kemasan daging kurban di Kabupaten Bandung.

”Sebetulnya masih kurang. Tapi kan Pak Bupati dulu sempat membuat gerakan kemasan ramah lingkungan tahun lalu dengan menggunakan besek, daun jati, dan daun pisang. Nah sebagian untuk kemasan daging kurban bisa dilakukan dengan gerakan tadi,” akunya.

Asep menambahkan, distribusi plastik organik tersebut nantinya akan disalurkan melalui camat dan kepala desa, serta di tiap-tiap panitia kurban. ”Untuk tiap desa dapat 1.000 buah plastik. Dan tiap kecamatan dapat 1.500 plastik,” pungkasnya. (yul/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan