Miliki Sejarah, Hendra Optimistis Raih Gelar Pada Olimpiade 2020

JAKARTA – Setahun yang lalu waktu Basel, Swiss, Hendra Setiawan merayakan hari ulang tahunnya yang ke-35 dengan cara yang sangat spesial. Hendra sukses meraih gelar juara dunia keempat dalam karirnya. Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan kehebatan Hendra/Ahsan.

Walau sudah sangat senior, mereka mematahkan segala halangan, rintangan, ganjalan untuk menjadi juara dunia. Dalam final di sebuah arena bernama St Jakobshalle, Hendra/Ahsan mengalahkan pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dalam tiga game. Pertarungan berlangsung sangat intens dan berakhir dalam tempo 1 jam 4 menit.

Ketika ditanya apa yang spesial dari gelar juara dunia itu, Hendra menjawab cepat, ”Ya, kita bisa juara di usia yang tidak muda lagi. Itu yang paling special,” kata Hendra dalam wawancara setelah pertandingan.

Keduanya tentu sedang merendah. Datang sebagai pasangan nomor dua dunia, tidak ada yang meragukan bahwa mereka bisa mencuri gelar. Satu-satunya hal yang mengganjal adalah drawing yang menempatkan mereka di pul yang sama dengan ganda nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Jadi, tidak mungkin terjadi all-Indonesian final. Namun, ternyata Marcus/Kevin sudah tumbang di babak kedua. The Daddies sebutan Ahsan/Hendra pun melaju dengan mulus. Mereka mengalahkan hampir semua lawan dengan straight game.

Bagi Hendra/Ahsan, trofi tahun lalu adalah gelar juara dunia ketiga. Sebelumnya, mereka pernah merebutnya pada 2013 dan 2015. Tetapi bagi Hendra, ini gelar keempat. Sebab, dia sudah pernah juara bersama Markis Kido pada 2007 di Kuala Lumpur.

Dalam sejarah bulu tangkis, tidak ada pemain putra lain yang sanggup mengulang prestasi menjadi juara dunia dalam rentang 12 tahun. Khusus bagi Hendra, dengan koleksi empat gelar, dia menjadi pria Indonesia tersukses dalam sejarah Kejuaraan Dunia. Jumlah empat gelar itu sama dengan yang didapatkan legenda ganda campuran Liliyana Natsir.

Tiga kali terjun ke kejuaraan dunia sebagai pasangan, Ahsan dan Hendra sudah menjalani 15 kali pertandingan. Hebatnya, mereka tidak pernah sekalipun kalah. Memang betul, mereka seolah gagal di edisi 2014. Karena kandas di 32 besar alias babak kedua. Namun, saat itu mereka memang mengundurkan diri karena Ahsan mengalami cedera pinggang. Jadi, secara teknis, mereka tidak kalah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan