Menpora: Urusan Internal PSSI, Pemerintah Tidak Bisa Ikut Campur

JAKARTA – Menpora Zainudin Amali berharap kegaduhan yang terjadi di tubuh PSSI tak merembet dan mengganggu persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.

Kegaduhan yang dimaksud Menpora Amali adalah adanya ontran-ontran akibat Waketum PSSI yang merangkap menjadi Dirut PT LIB, dan Cucu Somantri memasukkan nama anaknya di struktur general manager (GM).

Karena hal itu, Asprov dan klub sampai mengingatkan permasalahan itu agar tak berlanjut. Pasalnya, Dirut PT LIB sekaligus Waketum PSSI dianggap oleh para Direksi yang sebagian juga ada di kepengurusan PSSI, sudah melakukan pembohongan publik.

Melihat hal ini, Menpora tak mau intervensi dan meyakini permasalahan di tubuh sepak bola Indonesia, bisa diselesaikan dengan baik dan membuat semua fokus bekerja untuk Piala Dunia U-20 2021.

”PSSI adalah organisasi olahraga yang sudah cukup dewasa, usianya saja sudah 90 tahun. Jadi saya masih berkeyakinan federasi sepak bola kita masih bisa mempersiapkan pelaksanaan Piala Dunia U-20 tahun 2021 nanti,” jelasnya.

Menteri asal Partai Golongan Karya tersebut melihat pengurus PSSI sudah bisa mengatasi masalah yang muncul dengan sendiri-sendiri. ”Itu urusan internal PSSI, tentu Pemerintah tidak bisa ikut campur,” tegasnya.

Sebelumnya, kegaduhan di sepak bola Indonesia kembali mengemuka setelah Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Cucu Somantri tanpa seizin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menjadikan anaknya, Pradana Aditya Wicaksana, menjadi general manager (GM).

Belakangan, setelah banyak bukti aktifnya sang anak di PT LIB, Cucu membantah anaknya sudah sah menjadi GM dengan dalih belum ada Surat Keputusan resmi. Nyatanya, sederet fasilitas sudah didapatkan oleh anaknya, mulai dari uang sampai dengan fasilitas lain dari PT LIB.

Melihat kondisi ini, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan juga terkejut dan berharap PT LIB bisa segera menyelesaikan masalah tersebut bersama para pemegang saham sehingga sepak bola Indonesia bisa kembali normal.

”Sebagai entitas profesional, PT Liga Indonesia Baru sebaiknya segera melakukan rapat internal antara direksi, komisaris, dan para pemegang sahamnya untuk fokus mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan dan tantangan ke depan pasca-pandemi ini usai nanti, apakah itu melanjutkan liga, atau kalau tidak dilanjutkan itu akan seperti apa rencana PT LIB selaku operator,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan