Mengenal Penerjun Sipil Tertua yang Masih Aktif

Menjadi penerjun itu untuk menghilangkan rasa takut. Persiapan dan perhitungan matang seorang penerjun adalah rumus wajib yang harus dimiliki ketika melakukan aksi terjun dari ketinggian ribuan meter.

Yully Yuliati, Kabupaten Bandung

Usianya sudah tidak muda lagi. Meski begitu, sorotan tajam mata Pak Purwo masih jelas terlihat. Raut mukanya terlihat tegas. Tapi berwibawa ketika menjadi Pembina Senior Gerakan Pramuka Jawa Barat.

Purwo Widodo kini menginjak usia 63 tahun. Tapi dia mengaku tak pernah merasa lelah untuk berbagi ilmu. Khusunya kepada generasi muda.

Dikalangan Pembina Pramuka Kwarcab Jawa Barat, Mas Wo-Sapaan akrab Purwo sangat disegani.

kepada para juniornya Mas Wo adalah sosok panutan yang memberikan semangat untuk terus mengabdi di organisasi yang memiliki lambang Tunas Kelapa itu.

Segudang pengalaman Mas Wo patut dijadikan torehan sejarah dunia olahraga petualangan. Sebab, sejak usia muda Mas Wo sudah berkiprah sebagai penerjun.

Berbagai pengalaman even olahraga dalam dan luar negeri sudah ia ikuti. Sehingga, julukan penerjun tertua di Indonesia layak dia sandang.

’’Saya telah beberapa kali mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) dan pernah juga mengikuti event terjun payung di Amerika serta beberapa negara lainnya,’’ucap Mas Wo dengan senyum ramah.

Untuk pengalaman di luar negeri, Mas Wo pernah ke Amerika pada 1992.  Selama dua bulan pihak organisasi penerjun sipil AVES mengirimnya ke negeri Paman SAM itu.

AVES sendiri mulanya perkumpulan terjun payung pertama yang didirikan di Bandung oleh para mahasiswa ITB bersama wartawan Trisnoyuwono pada tanggal 29 Juli 1969.

Sejak itu olahraga terjun payung terus berkembang di seluruh tanah air. Pada tanggal 17 Januari 1972, klub-klub terjun payung yang terdapat di Indonesia (62 klub) sepakat untuk bergabung dalam induk organisasi FASI.

’’Jadi kalau di Amerika, sehari bisa terjun tujuh hari, berbeda dengan di Indonesia dimana sehari hanya terjun sebanyak tiga kali,” ungkap Mas Wo.

Even lainnya yang pernah diikuti adalah di Arab Saudi, Asia Pasifik, Australia, Malaysia dan Singapore.

Selama meniti karir sebagai atlet terjun paying, Mas Wo pernah mengalami peristiwa menegangkan. Waktu itu Parasut yang dibawanya tidak berkembang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan