Masterplan BIJB Direvisi

BANDUNG– Direktur Utama (Dirut) PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB), Salahudin Rafi mengatakan, akan mereview masterplan kawasan bandara sebagai langkah strategis dalam pengembangan BIJB.

Menurut dia, langkah tersebut sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Sebab, pihaknya telah diminta mereview masterplan utama dalam memanfaatkan keberadaan lahan bandara yang sudah dibebaskan.

“Arahan gubernur review masterplan, ini strategi agar bisnis BIJB berlari,” kata Rafi di Bandung, Sabtu (8/2).

Dia menyebutkan, arahan gubernur tersebut akan menjadikan Kertajati sebagai bandara dengan kemampuan dan kapasitas yang lengkap. Selain itu, langkah ini pun sudah mendapatkan dukung pula dari Biro BUMD dan Investasi Setda Jabar.

“Pengembangan bisnis bandara itu ada di kawasan, kalau bandaranya sendiri kan urusan penumpang saja, jadi ini strategi Pak Gubernur agar kinerja kami bisa lari,” katanya.

Selain itu, jelasnya, masterplan baru nanti akan menghadirkan kawasan yang lebih leluasa untuk hanggar maintenance, repair dan overhail (MRO), cargo village dan bangunan terintegrasi untuk layanan multi moda. “MRO dari eksisting sekarang 15 hektare menjadi 40 hektare, ini terbesar di dunia,” ungkapnya.

Sementara pengembangan cargo village, kata Rafi, akan menambah kapasitas menjadi lebih luas dari saat ini yang sudah ada.

“Yang eksis sekarang kecil kapasitasnya. Dua tiga tahun lagi kapasitasnya sudah tidak mencukupi, dalam review masterplan akan diperluas menjadi 30 hektar dan lokasinya berbeda dengan yang ada saat ini,” cetusnya.

Rafi mencatat, layanan kargo Bandara Kertajati saat ini sudah hidup, tahun lalu kargo yang diangkut dari Majalengka mencapai 450 ton. Perhari saat ini, Bandara Kertajati bisa melayani kargo di 6-8 ton per hari.

“Lebih tinggi sedikit dibanding Bandara Husein, karena pasar kargo ke Indonesia Timur memakai layanan dari Kertajati,” paparnya

Sementara bangunan terintegrasi akan menyambungkan multimoda transportasi dengan car park indoor, dipadu dengan hotel transit dan akses kereta bandara. “Jadi bangunan terintegrasi ini memudahkan penumpang menjangkau bandara,” pungkasnya. (mg1/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan