Marco Motta Galau, Italia Tumbang Terpapar Virus

JAKARTA Terhentinya Liga 1 Indonesia banyak dimanfaatkan pemain untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing. Namun, hal itu tidak dilakukan oleh Marco Motta. Pemain asing Persija Jakarta asal Italia itu lebih memilih untuk menetap di Jakarta ketimbang harus balik ke kampung halamannya di Negara Spaghetti itu.

Kemungkinan besar, keputusan itu dilakukan Motta lantaran Italia menjadi salah satu negara yang terdampak korona paling parah. Tercatat, hingga Selasa (21/4) kemarin, Italia menempati tempat ketiga negara terparah terpapar korona di bawah As dan Spanyol. Kasus di Italia senndiri saat ini berjumlah 181,228.

Meski jumlah kasus di Italia semakin banyak, namun Motta memastikan bahwa keluarganya dalam kondisi baik-baik saja. Mantan pemain AS Roma itu mengaku kerap melakukan komunikasi dengan mereka melalu sambungan telepon. Mengingat komunikasi intensif menjadi sarana saat ini setelah dirinya tidak pulang kampung ke Italia. ”Saya bersyukur keluarga saya baik di sini maupun di Italia semua sehat. Mereka semua mematuhi aturan yang berlaku,” ujar Motta seperti dikutip situs resmi klub, Selasa (21/4).

”Yang terpenting sekali lagi saya bersyukur bahwa anggota keluarga saya dalam keadaan yang baik-baik saja,” jelasnya.

Menurutnya, meski tinggal di Jakarta, dirinya tidak bisa melakukan aktivitas banyak, mengingat Ibukota juga sedang diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 10 April 2020 lalu. PSBB itu diterapkan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 yang kini kian mengkhawatirkan. Namun, banyak cara yang dilakukan Motta untuk mengisi waktu luangnya. Selain menjalani latihan mandiri, Motta juga kerap menghabiskan waktunya dengan bermain bersama kaluarga kecilnya.

”Salah satu kegiatan yang saya sukai yaitu meluangkan waktu dengan anak-anak. Saat ini saya bisa banyak meluangkan waktu bersama mereka sekarang,” akunya.

”Menjaga anak-anak juga bisa dibilang salah satu menu latihan saya di rumah, mengingat kedua anak saya begitu aktif. Jadi saya harus banyak berlari untuk mengejar mereka, naik turun tangga, hingga mengelilingi apartemen,” pungkasnya. (fin/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan