Lima Sekolah di Jawa Barat Bersaing Kelola Usaha Mikro

BANDUNG – Pelajar dari lima SMA/SMK di Bandung dan Bandung Barat bersaing menunjukkan kemahiran dalam mengelola usaha mikro berorientasi lingkungan dalam kegiatan Regional Student Company Competition 2020. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring oleh Citi Indonesia (Citibank) bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI).

Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Puni A. Anjungsari mengungkapkan, bisnis di kalangan generasi muda Indonesia menunjukkan tren positif hal itu ada indikasi peningkatan minat wirausahan.

”Bisnis yang diinisiasi oleh generasi muda Indonesia semakin menunjukkan tren yang positif akhir-akhir ini. Meningkatnya minat berwirausaha ini perlu diikuti dengan kesadaran untuk mengelola bisnis secara bertanggung jawab, sekaligus menanamkan pentingnya membangun bisnis yang tidak hanya memprioritaskan profit, tetapi juga berorientasi untuk menjaga lingkungan,” kata Puni A. Anjungsari kepada wartawan, di Bandung, Minggu (2/8).

Dalam kesempatan yang sama, Co-Founder and Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia Robert Gardiner menyampaikan, selama enam tahub bermitra dengan Citibank telah memberikan edukasi kepada 54ribu pelajar tingkat SMA dan SMK di Indonesia.

”Kami berharap pengalaman yang diperoleh dari program ini dapat terus menginspirasi generasi muda untuk menciptakan lebih banyak bisnis baru yang menerapkan konsep keberlanjutan di masa depan,”harapnya.

Salah satu usaha mikro binaan program Youth Ecopreneurship Initiative adalah Hizz Student Company dari SMAN 1 Cisarua, Bandung Barat. Proses produksi sepatu juga dilakukan dengan melibatkan pengrajin rumahan di wilayah Cibaduyut. Selama lima bulan beroperasi, Hizz Student Company berhasil meraup penjualan hingga lebih dari 10 juta Rupiah.

Pemerintah Jawa Barat melalui Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat, Wahyu Mijaya, mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Citi Indonesia (Citibank) bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) tersebut.

”Ini menjadi modal bagi pendidikan kita, katakan bagi sebanyak 1,8 juta siswa baik di SMA dan SMK, SLB di kisaran 300ribu sekolah,” terangnya.

Wahyu mengatakan, di jawa barat sendiri tidak hanya terdiri dari Bandung Raya dan Kota Bandung saja, yang dapat dikatakan akses teknologi 80 persen mendukung, tetapi sebagian wilayah tetap diperhatikan dengan pendekatan – pendekatan yang berbeda.

Tinggalkan Balasan