Lawan Radikalisme dengan Memperkokoh Harmonisasi

Mayoritas masyarakat Indonesia sudah tidak lagi mudah terprovokasi oleh segelintir oknum yang ingin memecah-belah kerukunan bangsa.

Masyarakat Indonesia sudah cerdas dalam menyaring informasi yang mereka terima. Artinya, tidak semua yang mereka dengar dan mereka lihat langsung mereka percayai.

Kondisi tersebut menjadi modal dan bekal yang sangat kuat untuk menjauhkan Indonesia dari perpecahan. Akan tetapi keberadaan faham Radikalisme di Indonesia tidak pernah surut.

Saat ini, tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak yang menginginkan NKRI bubar dan terpecah-pecah. Lihat saja, begitu banyaknya oknum yang terus berusaha mengusik Pancasila sebagai ideologi negara.

Mereka tentunya sadar bahwa Pancasila merupakan alasan Indonesia hingga saat ini terus bersatu.

Tidak hanya dari dalam negeri saja, demi kepentingannya ternyata banyaknya negara lain yang mencoba ikut campur dalam setiap masalah yang terjadi di Indonesia.

Akan tetapi, di tengah pengaruh informasi dari luar itu, masyarakat Indonesia sudah semakin cerdas saat menerima informasi yang sifatnya sensitif.

Selain itu, banyak pandangan yang menilai bahwa Indonesia adalah negara yang mudah digoyang keutuhan, persatuan dan kesatuannya dengan memanfaatkan isu agama. Sehingga, tidak heran banyak terjadi peristiwa yang mengatasnamakan agama.

Radikalisme terutama di bidang agama dibentuk oleh pikiran yang radikal. Pikiran radikal tumbuh dan berkembang dari sikap dan pemikiran seseorang atau kelompok yang merasa eksklusif yang cenderung terdiri dari banyak kaum intoleran.

“Inteloran(si) yang dimaksud adalah suatu tindakan dari suatu orang atau kelompok mayoritas yang mendiskreditkan orang atau kelompok minoritas, sehingga orang atau kelompok minoritas tersebut menjadi sangat terbatas ruang geraknya dalam hal apapun,” katanya.

Masalah ini, mungkin memang menjadi atensi yang sangat serius bagi pemerintah karena masih sering terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Di sisi lain, saat ini kedewasaan masyarakat Indonesia juga terus berkembang sehingga hal-hal seperti itu sudah mulai jarang terjadi.

Faktor utama yang sangat penting dalam melawan radikalisme adalah dengan terus menjaga dan memperkokoh harmonisasi antar sesama agar semakin tangguh dan kuat, sehingga radikalisme di Indonesia akan lumpuh dan tidak berdaya lagi. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan