Langkah Menggapai Kesempurnaan Ibadah Saum

Di dalam bulan Ramadan ini, tentunya kita diwajibkan untuk melaksanakan saum, salat wajib, termasuk disarankan untuk tarawih, banyak membaca Alquan dan berbagai amalan lainnya. Selain amalan-amalan tersebut, agar saum kita dapat sempurna ada beberapa amalan yang mesti kita perhatikan, yaitu :

  1. Makanlah sahur, sehingga membantu kekuatan fisikmu selama saum. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dan sebaiknya makan sahur itu diakhirkan waktunya, sehingga mengurangi rasa lapar dan haus. Hanya harus hati-hati agar anda hendaknya telah berhenti dari makan dan minum beberapa menit sebelum terbit fajar, agar tidak ragu-ragu.

  1. geralah berbuka jika matahari benar-benar telah tenggelam. Rasulullah SAW bersabda ْyang artinya:

“Manusia senantiasa dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur” (HR. Al Bukhari, Muslim dan At Tirmidzi).

  1. Apabila kita memiliki hadats besar, usahakan mandi dari hadats besar sebelum terbit fajar, agar bisa melakukan ibadah dalam keadaan suci. Manfaatkan bulan Ramadan dengan sesuatu yang terbaik yang pernah diturunkan di dalamnya, yakni membaca Al Quran. “Sesungguhnya Jibril alaihis salam selalu menemui Nabi SAW untuk membacakan Al Quran baginya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu).
  2. Kita harus menjaga lisan dari berdusta, menggunjing, mengadu domba, mengolok-olok serta perkataan mengada-ada. Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap saumnya dari makan dan minum.” (HR. Al Bukhari).
  3. Saum membuat jiwa tenang, tidak emosional. Hendaknya saum tidak membuatmu keluar dari kebiasaan. Jangan cepat marah dan emosi hanya karena sebab yang sepele, dan jika anda diuji dengan seorang yang jahil atau pengumpat, nasehatilah dan tolaklah dengan cara yang lebih baik. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:

“Saum adalah perisai, bila suatu hari seseorang dari kamu saum, hendaknya ia tidak berkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata: Sesungguhnya aku sedang saum”. (HR. Al Bukhari, Muslim).

Tinggalkan Balasan