Lahan Pertanian di Cimahi Tinggal 137 Hektare

CIMAHI – Lahan pertanian di Kota Cimahi semakin menyusut. Kini, hanya 137,14 hektare yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Cimahi. Lahan sawah itu tersebar di Kecamatan Cimahi Utara 85,42 hektare, di kecamatan Cimahi Selatan 46,3 hektare dan Kecamatan Tengah 4,42 hektare.

Hal tersebut diakui Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna saat ditemui usai Giat Panen Raya Uji Coba Jamu Organik Bio Gro di Kampung Ciseupan, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Rabu (26/8).

”Kondisi lahan pertanian di Kota Cimahi semakin menyusut. Saat ini tersisa tinggal 137 hektare,” kata Ajay.

Menurutnya, dengan lahan tersisa itu, produksi padi di Kota Cimahi rata-rata hanya 1.674,13 ton per tahun. Jumlah hasil panen tersebut jelas tidak akan mencukupi untuk kebutuhan pangan masyarakat Kota Cimahi yang mencapai sekitar 548.755 jiwa. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan pangan, Cimahi dipastikan akan selalu bergantung kepada daerah lain.

”Itu hanya cukup untuk 2,85 persen saja dari kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan, perlu dipenuhi dari daerah lain,” ujarnya.

Dia mengklaim, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk pemenuhan ketersediaan pangan di Kota Cimahi. Seperti menyediakan lahan abadi sesuai yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Luas Lahan Pertanian Berkelanjutan (LP2B).

”Lahan sawah seluas 33,09 hektare masuk dalam Perda RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) yang tidak boleh dialihfungsikan. Kecuali untuk kepentingan tertentu sesuai yang diisyaratkan dalam ketentuan,” jelas Ajay.

Untuk meningkatkan produksi pertanian, lanjut Ajay, Pemerintah Kota Cimahi terus mengembangkan obat organik penyubur tanah dan tanaman yang diberi ‘Jamu Organik Bio Gro’. Obat tersebut diklaim bisa meningkatkan produksi dan menghasilkan panen yang berkualitas.

Obat tersebut sebelumnya sudah digunakan untuk tanam padi di area sawah di Jalan Aruman, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara. Kemudian kali ini dipakai di area tanam padi di Kampung Ciseupan, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.

”Kelompok tani akan kami ajak memakai obat ini. Kami akan turun tangan, edukasi ke kelompok tani. Akan kami gratiskan,” kata Ajay.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi, Supendi Heriyadi menambahkan, tahun ini produksi padi di Kota Cimahi ditargetkan naik menjadi 1.679,16 ton. Salah satu upayanya adalah dengan penggunaan obat organik Biogro.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan