Kurikulum Pendidikan Sekarang Sudah Tidak Relevan dengan Kondisi Pandemi COVID-19

BANDUNG – Ketua IKA UPI Bidang Pembinaan Profesi Unifah Rosyidi menuturkan masa pandemi covid-19 membawa dampak luar biasa pada dunia pendidikan.

Hal ini terjadi karena pada dasarnya pendidikan tidak mengakomodasi situasi ini. Apalagi terjadi disparitas mencolok antara satu sekolah dengan sekolah lain atau satu daerah dengan daerah lain.

Dia menilai, pada saat yang sama, hanya sedikit guru yang siap melakukan pembelajaran online secara mandiri. Kepemilikan siswa terhadap perangkat komunikasi juga terbatas.

’’Nah ini, belum lagi orang tua yang belum terbiasa dengan pembelajaran online,’’jelas Unifah dalam acara webinar Pendidikan Bermutu di Musim Pandemi: Tantangan dan Harapan” diikuti 300 peserta dari berbagai daerah di Indonesia ini, Rabu, (10/6).

Menurutnya, Pandemi ini adalah momentum untuk melakukan hal-hal besar dan mendasar. Untuk mencegah penularan virus, sementara ini para siswa harus mematuhi protokol kesehatan, seraya melakukan berbagai upaya praktis agar pendidikan tetap berjalan normal.

”Benang merahnya bukan menaikan angka partisipasi sekolah seperti yang kini banyak dilakukan, tetapi melakukan perubahan menyeluruh dan mendasar kurikulum sekolah, baik dominasi kontennya maupun remodeling sistem pembelajarannya,” tegas Unifah.

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ini menegaskan, sistem pembejaran tidak bisa kembali ke suasana seperti sebelum pandemi.

Selama vaksin belum ditemukan, maka kita melakukan dengan cara baru. Jika biasanya belajar di kelas dilakukan selama 6-8 jam, sekarang tidak bisa karena siswa harus berbagi ruangan kelas.

’’Dengan demikian, pemerintah tidak bisa lagi mengharuskan 24 jam mengajar bagi guru,’’ucap dia.

Untuk itu, kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus melakukan penyesuaian untuk menyelaraskan dengan kenormalan baru tersebut.

Dengan pandemi dan setelahnya nanti, kita tidak bisa melakukan tata kelola pendidikan secara business as usual. Namun harus melakukan dengan pendekatan kontekstual.

’’Harus melakukan usaha-usaha khusus. Seperti misalnya membuat mudul pembelajarann. Yang penting adalah bagaimana guru memberikan penjelasan sejelas-jelasnya sehingga anak bisa belajar bersama orang tua,” ungkap Unifah.

Secara kelembagaan, sambung Unifah, PB PGRI tengah menyusun konsep kurikulum era pandemi. Kurikulum ini didesain menjadi sangat praktis dan aplikatif dengan target pembelajaran rasional.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan