Kesal Harga Tomat Anjlok, Petani di Lembang Bagikan Gratis Kepada Pengguna Jalan

LEMBANG – Petani Tomat di Lembang melakukan aksi simpatik dengan membagi-bagikan hasi pertaniannya kepada warga. Cara ini, adalah bagian dari bentuk protes kepada pemerintah yang tidak bisa menjadi fasilitator atas anjloknya harga tomat di pasaran.

Harga buah yang kaya vitamin C itu kini harganya menyentuh angka Rp 500 perkilogram. Sehingga, membuat petani di lembang kian terpuruk.

Belasan petani membagikan tomat kepada pengguna jalan di Jalan Grand Hotel, Lembang, Jumat (11/9). Mereka membagikan dengan cara dibungkus.

’’Para petani juga turut serta membawa karton berisi tulisan bahwa mereka sedang mengadakan aksi bagi-bagi tomat gratis,’’kata dia.

Cara ini ternyata cukup ampuh karena mampu mencuri perhatian warga maupun pengguna jalan, tak sedikit pengguna kendaraan menepi untuk mengambil bungkusan tomat yang diberikan petani.

Dalam tempo sekejap, tujuh karung besar setara 7 kuintal tomat yang telah dibungkus dalam kantong plastik ludes.

“Dalam rangka Jumat berkah, hari ini kami bagikan tomat gratis kepada warga. Mau siapa pun tidak masalah, pengguna kendaraan termasuk warga sekitar, yang penting tidak mubazir,” kata seorang petani dari Kelompok Tani Tridas Jaya, Dadang.

Anjloknya harga sayuran sangat memukul para petani. Sebab untuk biaya menanam sampai panen dengan harga jual segitu tidak dapat menutupi biaya operasional.

’’Panen di masa sekarang adalah paling buruk dirasakannya. Biasanya kalau tiap panen harga pasti anjlok, tapi yang dirasakan sekarang lebih parah. Akibat Covid-19, distribusi sayuran ke wilayah Jakarta juga tersendat,” bebernya.

Dadang mengaku, pada masa panen kali ini dia mengaku harus menanggung kerugian hingga ratusan juta rupiah. Sebab, tomat tidak laku dijual.

Sedangkan harga jual tak sebanding dengan biaya mulai dari membeli bibit, pupuk, perawatan hingga ongkos pekerja.

“Mungkin tidak hanya di Lembang, tapi petani di seluruh Indonesia sekarang sedang rugi besar, padahal hasil panen sedang bagus dan melimpah ruah. Jadi, daripada dibiarkan di kebun, lebih baik dibagikan kepada pengguna jalan,” jelasnya.

Dia berharap, aksi bagi-bagi tomat gratis ini bisa menggugah pemerintah agar memberikan solusi bagi petani yang terbebani akibat harga panennya anjlok.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan