BANDUNG – Krisis ekonomi terberat sedang dihadapi Palestina. Konflik puluhan tahun ditambah krisis ekonomi global akibat pandemi Covid-19 menambah penderitaan warga Palestina.
Saat ini, Palestina masih harus berkutat dengan setengah populasinya yang terancam kelaparan akibat blokade Israel yang terus-menerus. Oleh karena itu, Lembaga amil zakat (Aksi Cepat Tanggap) ACT berkerjasama dengan Rabbani menyalurkan Bantuan untuk warga Bumi Syam tersebut masih tergolong minim.
Ibnu Khajar, Presiden ACT mengatakan, ratusan penduduk masih memerlukan bantuan untuk bertahan di tengah kondisi yang tidak menentu. Sama seperti kebanyakan negara yang bertahan dari segi ekonomi dan sosial dalam menghadapi pandemi Covid-19, Palestina juga berjibaku melindungi warganya.
“Serangan ke rakyat Palestina telah berlangsung lama. Sejak itu pula, ACT berkomitmen mengirimkan bantuan kemanusiaan secara reguler kepada rakyat Palestina. Di tengah kondisi ini, saatnya kita ambil peran sebagai bangsa penolong, sebagai umat muslim yang peduli terhadap suadaranya,” kata Khajar saat konferensi pers di Aula Gedung Rabbani, Jalan Citarum Kota Bandung, Rabu (22/7).
Hal senada juga dikatakan Direktur Sales dan Marketing Rabbani, Nandang Rabbani, menurutnya kemuliaan Palestina sebagai bagian dari Bumi Syam, Allah memilihnya sebagai tempat hijrah Nabi Ibrahim, tempat kelahiran Nabi Isa, dan tempat Isranya Nabi Muhammad. Keistimewaan ini membuat Rabbani tergerak untuk menolong sauadara di Palestina.
Komentar