Kasus Korona di Ciamis Terus Naik

CIAMIS – Data Gugus Tugas Covid-19 Ciamis menunjukkan jumlah kasus positif mencapai 62 orang. Sebanyak 22 diantaranya kini masih melakukan isolasi mandiri dan dirawat di RSUD Ciamis.

Sampai Rabu siang (23/9), penambahan kasus Covid-19 mencapai 10 pasien. Melihat kondisi tersebut, Gugus Tugas Covid-19 Ciamis meminta agar screening pendatang kembali diaktifkan.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Ciamis dr Bayu Yudiawan menjelaskan jumlah peningkatan kasus di akhir September 2020 cukup signifikan. Maka, guna meminimalisasi kasus, saat ini pihaknya meminta agar pemeriksaan kepada pendatang diaktifkan lagi.

Termasuk, upaya sekarang yaitu mengaktifkan kembali kewaspadaan daerah, mulai tingkat bawah, masyarakat, RT ,RW kelurahan atau desa serta kecamatan.

“Makanya kami mengajak kepada pemerintah dari tingkat bawah untuk melakukan pengecekan dan pendataan para pendatang dari zona merah seperti Bekasi, Jakarta dan daerah yang dari zona merah,” katanya kepada Radar Tasikmalaya (Radar Garut Group)

Menurut dr Bayu, diperlukan langkah-langkah pemeriksaan para pendatang yang akan memasuki wilayah Ciamis, seperti awal wabah korona.

“Karena sekarang kasus corona di Ciamis mulai mengalami peningkatan, sehingga kalau dilakukan pendataan kembali penekanan corona akan bisa teratasi tidak akan naik terus,” ujarnya. “Kami sangat mengharapkan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan, cuci tangan pakai masker dan jaga jarak,” ajaknya.

Bagi warga yang beraktivitas di kantor, disarankan, menyediakan ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara. Itu salah satu upaya pencegahan agar tidak ada klaster lagi dari kantor-kantor.“Jadi protokol kesehatan harus dilakukan di mana saja,” terangnya.

Menekan penyebaran corona, aparat gabungan seperti Satpol PP, TNI-Polri gencar melakukan Operasi Yustisi Razia Masker. Hampir di seluruh Polsek-Polsek dilakukan razia yustisi. “Karena satu upaya untuk menegakkan disiplin dalam protokol kesehatan, “ bebernya.

Kepala Desa Pamokolan Kecamatan Cihaurbeuti Drs Aon Nurhakim menjelaskan, sampai saat ini pihaknya mendata warga yang keluar masuk desanya. Sejauh ini ada 200 orang terdata dari Jakarta.

“Karena memang di Cihaurbeuti itu sempat ada yang kena, namun alhamdulillah di desanya aman, semoga saja tetap aman dan kami intensif melakukan pendataan, “ ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan