Kartu Pra Kerja Bukan Solusi Terbaik untuk Buruh

NGAMPRAH – Kartu Pra Kerja dinilai oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Pekerja Nasional (SPN), Kabupaten Bandung Barat (KBB), bukan solusi terbaik bagi buruh yang terdampak wabah Corona Virus Disease.

Pemkab Bandung Barat sendiri sudah mengusulkan 66.906 orang untuk mendapatkan Kartu Pra Kerja. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.773 di antaranya merupakan buruh yang terkena PHK.

Menurut Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional (SPN), KBB, Budiman.Kartu Pra Kerja tersebut sebetulnya kurang efektif untuk membantu para buruh yang terdampak Covid-19, terutama yang sudah terkena PHK.

“Anggarannya lebih dialokasikan untuk bantuan yang tidak real, daripada kebutuhan para pekerja dan disisi lain kuotanya pun dibatasi. Artinya, ini tidak bisa menjadi solusi yang baik,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (1/5).

Dalam program ini, peserta Kartu Pra Kerja akan mendapatkan Rp 3,5 juta akan diberikan kepada peserta Kartu Pra Kerja selama 4 bulan, dengan rincian Rp 600 ribu untuk uang saku, Rp 1 juta untuk pelatihan, dan Rp 150 ribu untuk insentif usai pelatihan.

Disisi lain peserta yang diprioritaskan Pemkab Bandung Barat yang didaftarkan untuk mendapat Kartu Pra Kerja ini sistem acak, sehingga tidak semua buruh yang terdampak bisa mendapatkannya.

“Ini juga tidak jelas apakah tepat sasaran yang menerimanya atau tidak. Karena banyak buruh yang baru di PHK, sedangkan daftar untuk peserta Kartu Pra Kerja sudah selesai,” terangnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KBB, Iing Sholihin, mengatakan sejauh ini pihaknya telah mengusulkan 66.906 orang untuk mendapat Kartu Pra kerja 2020 dari Pemerintah Pusat.

Iing mengatakan, bagi mereka yang mendapatkan Kartu Pra Kerja, nantinya akan diberikan uang insentif sekaligus program latihan kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing.

“Dari jumlah total itu yang diusulkan, 5.773 orang diantaranya akibat PHK perusahaan dan sisanya pekerja formal dan informal serta UMKM,” katanya. (mg6/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan