Kabupaten Rawan Bencana, Warga Diimbau Waspadai Cuaca Ekstrim

SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, mengeluarkan Surat Edaran Nomor 800/031/BPBD, Januari 2020 tentang peringatan dini potensi ancaman bahaya bencana.

Edaran tersebut menindaklanjuti surat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia (RI) Nomor B-02/DII/PD.03.02/01/2020 Tentang peringatan dini potensi ancaman bahaya banjir, banjir bandang dan tanah longsor di Indonesia. Surat tersebut, diikeluarkan menanggapi kejadian bencana hidrometeorologis yang melanda sejumlah titik, serta prediksi cuaca ekstrim tahun 2020 dari BMKG.

Sekda yang juga Kepala BPBD Kabupaten Bandung Teddy Kusdiana menginstruksikan jajarannya, agar senantiasa waspada dan mengantisipasi timbulnya bencana akibat tingginya curah hujan saat ini. ”Kami melakukan aksi penguatan kesiapsiagaan dan peringatan dini, terutama melihat tingginya curah hujan. Antara lain pengecekan sarpras untuk pencegahan banjir, tanggul-tanggul kritis maupun pintu air,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, di Soreang, belum lama ini.

Teddy meminta, agar sosialisasi dan edukasi kebencanaan kepada masyarakat dilakukan lebih intensif. Selain itu, lanjutnya, sistem informasi daerah harus tersedia di tempat-tempat berkumpulnya masyarakat.

”Sosialisasi dan edukasi harus terus dilakukan, agar masyarakat dapat melakukan antisipasi dan mengambil langkah mandiri secara cepat saat bencana timbul, sebelum bantuan dari perangkat daerah terkait tiba. Rambu-rambu jalur evakuasi juga harus tersedia, terutama di tempat wisata, rumah sakit maupun fasilitas umum lainnya,” jelasnya.

Menurutnya, BMKG memprediksi, bahwa cuaca ekstrim akan terjadi pada pertengahan Januari hingga pertengahan Februari 2020. ”Aparat kewilayahan di tingkat kecamatan, harus terus berkoordinasi dengan pihak desa, terutama yang memiliki potensi bencana, untuk melakukan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung Akhmad Djohara menyampaikan, beberapa laporan yang diterima pihaknya melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops). Di awal tahun 2020 tepatnya tanggal 1 Januari, lanjutnya, pihaknya kembali menerima laporan kejadian longsor di Desa Tanjungwangi Cicalengka, dan pada 5/1 terjadi pohon tumbang di Desa Banjarsari Pangalengan.

”Seluruh laporan yang kami terima menyebut, penyebab utama adalah hujan dengan intensitas deras disertai angin kencang. Untuk itulah kami merasa perlu dikeluarkannya edaran, juga mengingat adanya prediksi dari BMKG terkait cuaca ekstrim,” pungkasnya.(yul/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan