Kabupaten Bandung Rawan Bencana, BPBD Siaga Hadapi Longsor

SOREANG – Saat musim hujan, selain banjir, bencana longsor kerap terjadi di wilayah Kabupaten Bandung. Kondisi geografis pegunungan yang lebih mendominasi menjadi faktor penyebab utama terjadinya bencana tersebut.

Senada dengan yang dikemukakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara. Menurutnya, pegunungan yang lebih mendominasi menjadi faktor penyebab utama terjadinya bencana, bahkan biasanya banyak terjadi longsor di saat puncak musim hujan.

“Tebing yang lama kering akibat kemarau, rawan ambrol saat hujan besar. Puncak musim hujan biasanya banyak terjadi longsor,” ungkap Akhmad Djohara kepada wartawan, Minggu (6/12).

Adjo panggilan Ahmad Djohara mengatakan, pihaknya sudah membuat surat imbauan yang diberikan kepada camat untuk menyikapi cuaca ekstrim dan bencana hidrometeorologis.

“Jadi, kita sudah menyebarkan surat himbauan kepada aparat pemerintah kewilayahan, agar itu disosialisasikan kepada masyarakat terutama yang bermukim di daerah yang berpotensi longsor,” katanya.

Dengan adanya peningkatan curah hujan, Adjo meminta masyarakat untuk waspada ketika terjadi hujan lebat. Apabila memang daerahnya memiliki potensi longsor yang cukup tinggi, lanjutnya, maka harus segera meminta aparat kewilayahan untuk mengungsikan warga di lingkungan tersebut.

“Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Adjo memastikan, anggota BPBD Kabupaten Bandung selalu stand by bahkan siaga setiap saat. Menurutnya, saat ini Kabupaten Bandung berada dalam status siaga. Namun jika keadaannya menjadi berat maka statusnya bisa naik menjadi tanggap.

“Hampir semua rawan longsor, karena kan kita wilayahnya perbukitan, Bandung Utara seperti  Cimenyan, Cilengkrang hingga Cileunyi. Sehingga kami sudah menyiapkan berbagai macam alat bantu seperti karung dan cangkul termasuk juga alat berat seperti beko,” tandasnya. (yul/bam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan