Jokowi Sebut, Bioframa Siap Produksi 250 Juta Vaksin Merah Putih Covid-19 Sampai Akhir Tahun ini

BANDUNG – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sebanyak 1.620 relawan hari ini dilakukan penyuntikan vaksin merah putih Covid-19 perdana di Universitas Padjadjaran (Unpad).

Jokowi mengaku, ikut hadir di Fakultas Kedokteran di Unpad dalam rangka melihat pelaksanaan penyuntikan yang perdana untuk imunisasi 1.620 relawan yang akan diuji cobakan.

’’Kita berharap uji klinis yang ke 3 ini akan diselesaikan dalam 6 bulan,” kata Jokowi usai meninjau vaksinasi di Unpad, Kota Bandung, Selasa (11/8).

Menurutnya, Januari 2021 nanti, pemerintah lewat Biofarma sudah bisa memproduksi dan langsung diberikan vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di tanah air.

Jokowi menyebut, pada Agustus 2020 ini telah memproduksi sebanyak 100 juta vaksin. Dia menargetkan di bulan Desember produksi vaksin akan meningkat menjadi 250 juta vaksin.

“Artinya vaksin ini yang akan digunakan untuk vaksinasi di tanah air. Kita dalam 3 bulan ini mengembangkan vaksin ini dari isolate yang dikembangkan dari Covid yang beredar di Indonesia,” ungkapnya.

“Kita berharap vaksin merah putih ini dapat diselesaikan dan dapat dikembangkan di tengah tahun 2021 nanti,” tambahnya.

Tak hanya itu, Jokowi menyampaikan bahwa pemeritah melakukan kerjasama dengan negara China, UAE, dan Korea Selatan untuk mengembangkan vaksin ini. Selain itu, di tanah air sendiri vaksin ini dikembangkan oleh lembaga Hikmah, BPPT Lipi, BPOM dan Dikti.

Senada dengan Presiden, Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan kita semua yang hadir bersyukur karena saat ini Indonesia memasuki tahapan penting dalam usaha untuk mengatasi pandemi Covid-19.

“Kita bangga dengan kemampuan perusahaan BUMN, Bio Farma yang bekerjasama dengan lembaga Sinovac asal China karena sudah memasuki uji klinis tahap ketiga. Tidak banyak negara atau lembaga penelitian yang sudah mencapai uji klinis hingga tahap ini,” katanya.

Ia mengaku, mengucapkan terima kasih kepada para relawan, tim laboratorium Bio Farma dan Sinovac, serta Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang bisa mewujudkan tahapan krusial ini.

“Kini kita tunggu enam bulan ke depan. Mohon dukungan dan doa atas vaksin yang saya pastikan halal ini. Insyaa Allah, jika uji klinis fase 3 ini berjalan lancar, kita siapkan registrasi ke Badan POM untuk kemudian diproduksi masal dan bisa digunakan mengatasi virus Covid-19 ini,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan