Jersey Everton Bakal Berlogo Ganja

LIVERPOOL– Setelah gagal membeli hak nama Stadion Camp Nou dari Barcelona, perusahaan ganja Mike Tyson Swissx, tak menyerah. Baru-baru ini, mereka tengah melakukan pendekatan kepada Everton guna menjadi sponsor utama rival Liverpool tersebut. Dilansir dari Dailymail, mitra bisnis mantan juara kelas berat itu, Alki David mengungkapkan pembicaraan telah terjadi.

“Pembicaraan kami dengan Everton masih dalam posisi yang hangat. Sangat intim. Karena kami ingin mengambil alih jersey mereka. Ya, logo (Swissx) akan ada di depan jersey mereka, ” terang mitra bisnis Mike Tyson, Alki David kepada Insider.

Sejak menggantungkan sarung tangannya pada tahun 2005, Tyson telah berbisnis dengan Alki David untuk mendirikan Swissx, sebuah perusahaan yang menjual produk olahan dari ganja yakni cannibidiol (CBD). Kesempatan menjadi sponsor Everton memang terbuka lebar setelah klub asal Merseyside membatalkan kesepakatan menguntungkan mereka dengan perusahaan judi online, SportPesa.

“Mereka menghubungi saya dan telah menawarkan desain dengan logo seluruh Swissx dengan warna biru, yang saya tidak tergila-gila, tetapi itu akan terlihat bagus,” jelas Miliarder dengan harta GBP 1,4 miliar itu kepada Insider.

Diketahui, David merupakan penggemar Everton dan telah menyatakan keinginannya untuk melihat klubnya memakai logo perusahaannya musim depan. “Ketika saya pertama kali datang ke Inggris, semua orang mendukung Man United dan Liverpool, dan semuanya menjadi merah (warna jersey) . Sebaliknya, saya suka biru dan saya suka logo sehingga secara acak saya memilih Everton untuk didukung. Jadi ini semacam mistis yang muncul,” tambahnya. Logo Swissx sendiri berlambang daun ganja berwarna merah.

Tyson (53) seperti dilaporkan The Sun, mendapatkan penghasilan GBP 500 ribu (Rp 10 miliar) per bulan dari bisnis ganjanya di California. Di negara bagian Amerika Serikat itu, ganja atau mariyuana sudah dilegalkan Tyson menerjuni bisnis itu sejak 2016. Pada 2017, ia membuka Tyson Ranch di Death Valey, California. Ia memiliki ladang ganja seluas 40 hektar di tempat itu dan berencana memperluasnya hingga 169 haktare dengan membangun taman hiburan bertema ganja. Selain menanam, ia juga membeli ganja dari para petani. Tyson memiliki rencana besar untuk 418 resor liburan bertema gulma yang ia harap suatu hari akan menyaingi Coachella, festival ganja terbesar di Amerika Serikat. (fin/tgr)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan