Jabar Paling Korup

BANDUNG – Status Provinsi Jawa Barat tercatat menjadi wilayah terkorup atau tingkat korupsi tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia. Hal ini diperkuat setelah Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak Jumat (23/10).

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan, sebanyak 24 dari 36 provinsi memiliki kasus korupsi sepanjang tahun 2004 hingga 2020. Mengacu catatan KPK, ada 101 kasus yang ditangani di Jawa Barat.

Kedua ada di Jawa Timur 93 kasus, Sumatera Utara 73 kasus, Riau dan Kepulauan Riau 64 kasus, DKI Jakarta 61 kasus, Jawa Tengah 49 kasus, Lampung 30 kasus, Sumatera Selatan 24 kasus, Banten 24 kasus, Papua 22 kasus, Kalimantan Timur 22 kasus, Bengkulu 22 kasus dan Aceh 14 kasus.

Terbaru, Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman ditahan setelah menjadi tersangka kasus suap terkait dengan pengurusan dana alokasi khusus (DAK) kota Tasikmalaya tahun anggaran 2018. Dia ditahan usai menjalani pemeriksaan.

Tim penyidik telah memeriksa sekitar 33 saksi dan 2 ahli untuk melengkapi berkas penyidikan. Sebelum menjalani penahanan, Budi Budiman akan menjalan isolasi mandiri sesuai protokol kesehatan.

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan sesuai peraturan perundangan, Wakil Wali Kota Tasik menggantikan tugas. “Kita sudah paham status beliau ‘kan sudah lama, cuma proses penahanannya kan baru sekarang karena pertimbangan khusus dari KPK lah ya,” ucap Emil-sapaan akrabnya-Kang Emil di Gedung Sate, Kota Bandung dilansir dari merdeka.com, Senin (26/10).

“Intinya saya meminta masyarakat dan birokrasi di Tasikmalaya untuk tetap tenang ya menjalankan sesuai prosedur, kalau ada kesulitan segera kontak gubernur dan jajaran lewat Pak sekda, pasti kita akan dukung kondusifitas sosial politik ekonom kota Tasikmalaya,” imbuhnya.

Mengenai status Provinsi Jawa Barat yang menempati posisi tertinggi kasus korupsi, ia mengingatkan siapa yang ingin jadi pemimpin untuk menguatkan niat untuk pengabdian.

“Jangan niatnya mencari nafkah dari kepemimpinan. Niatnya itu pengabdian di dalam kepemimpinan. Itu dua hal yang fundamental. Karena kalau sudah punya niat mencari nafkah, pasti dia akan bersiasat melakukan cara-cara akan mendapatkan penghasilan yang tidak semestinya,” kata dia.

“Saya hanya mendoakan satu agar kemuliaan niat itu harus kuat untuk para calon calon yang akan maju di 8 daerah. Harus jadi Pelajaran apa yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Barat Dalam 5 tahun terakhir,” pungkasnya. (bbs/tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan