Jabar Harus Jadi Pusat Fesyen Muslim

BANDUNG– Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendukung penuh perkembangan industri kreatif di Jawa Barat (Jabar), termasuk industri fesyen busana muslim.

Menurutnya, Jabar patut menjadi pusat fesyen muslim dunia karena memiliki penduduk mayoritas muslim. “Jabar cukup progresif dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Kami terus berkomitmen untuk mengembangkan ekonomi kreatif,” ujar Kang Emil-sapaan akrab, Ridwan Kamil, saat menghadiri talk show ‘Tree of Life’ dalam rangka ulang tahun ke-31 Shafira di Shafira Store Kota Bandung, baru-baru ini.

Dengan adanya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jabar Nomor 15 Tahun 2017 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, Emil menginginkan Jabar menjadi pusat fesyen muslim di Indonesia. “Kami bercita-cita Jawa Barat menjadi pusat fesyen muslim di Indonesia, Insya Allah dunia,” cetusnya.

Selain itu, pihaknya turut mendorong bisnis dengan konsep circular economy yakni konsep bisnis yang berpedoman pada prinsip mengurangi sampah dan memaksimalkan sumber daya yang sudah ada alias daur ulang.

Dalam kesempatan tersebut, Provinsi Jabar bersama Shafira Corporation sekaligus menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait green business atau bisnis berkelanjutan dengan memperhatikan keberlangsungan lingkungan.

MoU ini mempunyai misi ‘Fashion Industries and Sustainability’ yang berisi kesepakatan tentang kontribusi industri fesyen terhadap lingkungan. Nantinya, Shafira Corporation siap mendukung berbagai program terkait lingkungan yang dicanangkan Pemprov Jabar.

“Kami dorong kepada pihak-pihak yang punya tujuan bisnis, dakwah, dan (urusan) kemanusiaan lainnya,” kata Emil.

Sementara, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar Atalia Ridwan Kamil yang ikut mendampingi gubernur dalam seremoni tersebut berujar, industri fashion nasional tumbuh pesat dan menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar kedua dari sub-sektor ekraf setelah kuliner.

Khususnya pakaian muslim, Atalia menambahkan bahwa saat ini tren tersebut terus berkembang, termasuk dengan banyaknya perempuan Indonesia yang mengenakan hijab. “Hijab menjadi fesyen. Ini harus diapresiasi. Fesyen muslim juga menjadi sebuah syiar,” kata Atalia.

Untuk memajukan industri fesyen muslim, Atalia mendorong para fashion designer untuk memberikan banyak pilihan desain bagi para muslim di Jabar, Indonesia, bahkan dunia, untuk mendukung ragam aktivitas muslim.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan