Indonesia Masters 2020, Tak Percaya Tembus Semifinal

JAKARTA – Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan sama-sama memberikan reaksi tak percaya, setelah mereka memastikan tiket semifinal Indonesia Masters 2020.

Ahsan memegang kepalanya, Hendra geleng kepala. Daddies, sebutan ganda putra peringkat dua dunia itu lolos ke semifinal setelah memenangi laga sengit melawan ganda Taiwan Lee Yang/Wang Chi Lin di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (17/1) sore WIB.

Daddies menang 9-21, 21-15, 21-19. Ya, ganda lawas Indonesia itu menang comeback. Di gim ketiga, Daddies bahkan harus tertinggal, tetapi mental juara mereka membantu mengejar angka lawan dan memenangi pertandingan.

Setelah memastikan poin terakhir mereka, Ahsan dan Hendra memeluk hangat Lee dan Wang. Tampak tak ada dendam setelah pertarungan berdurasi 44 menit. Kedua ganda tersebut memang terbilang akrab di luar lapangan, apalagi dalam tiga turnamen terakhir beruntun, BWF World Tour Finals 2019, Malaysia Masters 2020 dan Indonesia Masters 2020 selalu ketemu.

Di BWF World Tour Finals 2019 Daddie dan Lee/Wang bahkan bertarung dua kali. Satu di babak grup dan satu lagi di semifinal.

Kini rekor pertemuan mereka menjadi 6-2, Daddies unggul. Di semifinal, Daddies yang tahun lalu menjadi runner up Indonesia Masters ini, akan berhadapan dengan pemenang duel antara Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia) versus ganda Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.

Ganda putri Indonesia, Greysia/Apriyani lolos ke semifinal usai mengalahkan ganda putri Jepang Nami Matsuyama/Chiharu Shida 2-0. Di semifinal besok, mereka akan berhadapan dengan ganda Korea Kim So Yeong/Kong Hee Yong.

Sementara dari sektor ganda campuran, PraMel takluk dari ganda Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue. Gicquel/Delrue sudah menebar ancaman sejak awal dengan permainan cepat dan agresif. Praveen/Melati sendiri pada gim ini terlalu banyak membuat kesalahan sendiri.

”Gim terakhir disayangkan, padahal di awal kami memimpin jauh. Waktu poin sebelas banyak bola mati sendiri, di poin sebelas sampai 20 finishing-nya, mati sendiri di bola gampang, di poin kritis,” ungkap Melati seperti dikutip dari Badminton Indonesia.

”Lawan kan bukan unggulan, mereka main nothing to lose, yang penting mereka fight saja. Mereka main enggak ada beban,” ujar Praveen.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan