IDI Jabar Dorong Dokter Jadi Relawan Uji Klinis

“Saya sendiri sebagai ketua IDI Jabar bersama pengurus IDI Jabar ikut serta jdi relawan. Hari ini V1 (visit 1), tahap penyuntikan setelah melalui uji screening,” imbuhnya.

Lebih lanjut Eka menuturkan terdapat 10 dokter yang turut menjadi relawan. Dia berharap partisipasi relawan tersebut mampu membantu pemenuhan target relawan.

“Ya ikut relawan kurang lebih ada 10 dokter baik pengurus dan praktek atau rs. Mudah-mudahan saja kita bisa bantu partisipasi target. Termasuk yang melayani pasien Covid-19,” ungkapnya.

Berdasarkan penuturan Eka, dirinya telah mengetahui adanya jaminan kesehatan yang akan diberikan selama proses uji klinis tersebut berlangsung.

“Kemungkinan (terjadi) rekasi, tapi sejauh ini baik tenaga medis tidak terjadi. Karena sebelum ditentukan bisa mengikuti relawan pemeriksaan screeningnya sangat ketat baik administrasi dan kesehatan,” ujarnya.

Setelah menerima suntikan vaksin pertama kali pada Jumat (14/8) di Puskesmas Ciumbuleuit, Eka mengaku sejauh ini tidak terjadi efek samping apapun. Dia pun tak merasa khawatir terjadi gejala di kemudian hari setelah menerima imunisasi vaksin Sinovac

“Sama sekali tidak ada kekhawatiran untuk itu, karena kita dapat beraktifitas seperti biasa,” tuturnya.

Menurut Eka, uji klinis vaksin terhadap 1620 orang yang akan dilakukan selama enam bulan kedepan merupakan kepentingan yang lebih besar. “1600 an relawan yang ikut dan pusat di Bandung ini untuk kepentingan 200 jutaan. Untuk kepentingan yg besar,” pungkasnya.”Yang ikut relawan kurang lebih ada 10 dokter baik pengurus dan praktik atau RS. Mudah-mudahan saja kita bisa bantu partisipasi target. Termasuk yang melayani pasien Covid-19,” ungkapnya.

Dia mengaku sudah mengetahui adanya jaminan kesehatan yang akan diberikan selama proses uji klinis tersebut berlangsung.

”Kemungkinan (terjadi) rekasi, tapi sejauh ini baik tenaga medis tidak terjadi. Karena sebelum ditentukan bisa mengikuti relawan pemeriksaan screeningnya sangat ketat baik administrasi dan kesehatan,” ujarnya.

Setelah menerima suntikan vaksin pertama kali pada Jumat (14/8) di Puskesmas Ciumbuleuit, Eka mengaku sejauh ini tidak terjadi efek samping apapun. Dia pun tak merasa khawatir terjadi gejala dikemudian hari setelah menerima imunisasi vaksin Sinovac.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan