Harga BBM RI Kapan Turun

Agus menambahkan, saat ini biaya produksi BBM misalnya Premiun oleh Pertamina masih di atas harga minyak dunia yakni sekitar USD40 per barel. Sehingga untuk mengurangi defisit, kepentingan konsumen memperoleh BBM lebih murah untuk sementara ditangguhkan.

Menurutnya, penggunaan variabel lain selain MOPS, yaitu Argus pada formula harga BBM juga perlu dipertanyakan. “Mengapa dan siapa Argus? Mengapa harus Argus bukan perusahaan lain? Apa pertimbangan dan dasar kebijakannya? Untuk diketahui sejak reformasi, Formula Harga BBM hanya berdasarkan pada MOPS,” kata Agus Pambagio.

MOPS adalah perkiraan rata-rata harga minyak produksi Singapura yang dikeluarkan oleh Platts, perusahaan global bidang energi, petrokimia, logam, jasa informasi pertanian. Platts juga merupakan bagian dari S&P Global. Sedangkan Argus, yang berpusat di Inggris Raya merupakan perusahaan konsultan dan media Internasional yang membuat perkiraan untuk harga energi dan komoditas lainnya.

Sementara itu, VP Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, pihaknya memproyeksikan pendapatan tahun 2020 akan menurun dan meleset dari target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020. Pertama, pendapatan perusahaan migas pelat merah turun 38 persen dari RKAP. Kedua, pertimbangkan itu atas dasar penurunan harga minyak mentan dunia dan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Namun demikian, perkiraaan penurunan pendapatan tersebut belum mempertimbangkan potensi penurunan BBM. “Belum mempertimbangkan penurunan BBM. Baru terkait menghitung kurs dan demand,” kata dia.

Terpisah, menurut ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ariyo Irhamna, pemerintah belum kunjung menurunkan harga BBM karena saat ini tengah dilanda pandemi corona sehingga tengah fokus dalam penanganan virus ini. “Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah kondisi pandemi yang membuat fiskal pemerintah perlu melakukan penyesuaian. Sedangkan penurunan harga minyak membantu kondisi fiskal,” ujar dia kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (27/4).(din/fin)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan