Hapus Kesenjangan Para Petani, DS Siapkan Anggaran Rp 50 Miliar Jika Terpilih

CANGKUANG – Dikalangan para petani saat ini masih banyak ditemukan kesenjangan. Sebab, berdasarkan informasi langsung tenyata masih banyak para petani yang tergabung dalam kelompok belum mendapatkan bantuan pemerintah.

Menyikapi hal itu, Calon Bupati (Cabup) nomor urut 3, Dadang Supriatna menilai, seharusnya dalam memberikan bantuan kepada masyarakat harus merata. Tidak boleh dibeda-bedakan.

Dia mengatakan, di Kab. Bandung banyak petani-petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Sehingga, keberadaannya harus menjadi perhatian pemerintah.

Untuk itu, jika terpilih menjadi Bupati Kabupaten Bandung, pasangan dengan slogan Bedas ini berjanji akan membenahi masalah bantuan kepada para petani.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi melalui penyuluh pertanian untuk memberikan penjelasan bagaimana prosedur permohonan bantuan.

“Saya berharap kedepannya masyarakat paham bagaimana bantuan dari pemerintah ini bisa diterima secara langsung oleh masyarakat. Jangan sampai salah arti dan jangan sampai salah sasaran,” ungkap Kang DS saat wawancara di Cangkuang, Rabu (7/10).

Pihaknya juga akan menambah anggaran untuk pertanian sebesar Rp50 milyar per tahun. Dana itu sebagai nantinya sebagai bentuk dukungan dari pemerintah untuk stabilisasi harga produksi pertanian.

’’Pada saat musim panen, tidak sedikit petani justru dirugikan karena harga komoditas sayuran jatuh. Seperti pada masa Pandemi ini, jadi ini bisa dijadikan sebagai bentuk subsidi kepada para petani,’’kata dia.

Dadang menambahkan, dengan letak geografis Kabupaten Bandung yang luas, Potensi pertanian harus digali dengan baik. Namun, untuk mendorong kemajuan para petani perlu peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Untuk itu, profesi sebagai petani perlu ditularkan kepada generasi muda. Namun, untuk imlpementasinya butuh strategi agar menjadi petani milenial sukses bisa menjadi cita-cita.

’’Ini bisa dikembangkan dengan dimulai dari program pendidikannya, baik di sekolah kejuruan negeri maupun dikalangan pesantren juga bisa,’’ tandas Dadang. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan