Guru di Ciamis Minta Segera Buka KBM Tatap Muka

CIAMIS – Guru SDN 2 Maleber, Ciamis Nunung Suryati berharap kegiatan belajar mengajar (KBM) segara dibuka. Karena dia kasihan kepada anak didiknya sudah lama tidak sekolah secara tatap muka. Khususnya siswa kelas 1, 2 dan 3, karena perlu bimbingan membaca, menulis dan menghitung.

Menurutnya, pembelajaran daring kurang efektif. Terutama dalam penilaian karakter anak bagi siswa kelas 1.

“Saya harap bisa dibuka, namun dengan penerapan protokol kesehatan dengan ketat. Kami kira bisa dilakukan,” ujar Nunung kepada Radar Tasikalaya (Radar Garut Group), Selasa pagi (24/11).

Di masa pandemi ini, kata Nunung, pelajaran calistung sampai olah raga dilakukan daring. Baik melalui video hingga orang tua memfoto anak-anaknya sedang berolah raga dan mengirimkannya kepada gurunya.

“Dengan kondisi saat ini memang anak-anak sudah ada titik kejenuhan. Harapannya, Covid-19 di Ciamis bisa berakhir dan anak-anak bisa sekolah seperti biasa,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Yayasan Binapandu Mandiri yang membawahi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Binapandu Mandiri Kabupaten Ciamis Didi Ruswendi menilai rencana pembukaan kembali pembelajaran tatap muka tidak harus terburu buru dilaksanakan.

Karena mengatur kerumunan anak-anak lebih sulit, kecuali pemerintah sudah melakukan vaksinasi massal.

“Saya yakin adaptasi kebiasaan baru bukan keniscayaan termasuk dalam dunia pendidikan dan saya yang tidak khawatir anak tidak pintar kalau sekolah membuat program pembelajaran di masa pandemi dengan baik,” kata dia.

Program pembelajaran jarak jauh yang terencana dan terprogram secara baik, dengan memperhatikan budaya dan lingkungan sekolah masing-masing dan keterlibatan orang tua diperlukan, karena, hakikatnya orang tua dan guru sangat paham karakter anak atau siswanya.

Menindaklanjuti kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), yang mengizinkan sekolah menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada awal 2021, akan disikapi serius Bupati Ciamis Dr H Herdiat Sunarya.

“Kalau untuk Kabupaten Ciamis untuk sekolah menggelar kegiatan belajar mengajar tatap muka akan melihat perkembangan pandemi ini, bila kasus sudah landai di awal tahun kenapa tidak sekolah dibuka lagi. Sebeliknya kalau tracking-nya naik, banyak zona oranye apalagi merah akan dipertimbangkan dulu,” ujarnya kepada Radar, Senin (23/11/2020).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan