Geliat Wisatawan Masih Lesu

“Jadi dari Juni sampai Desember (2020) ini adalah recovery pariwisata. Untuk normalisasi, kita mencoba di 2021. Dan ini perlu ada percepatan-percepatan, terutama berkaitan promosi konektivitas dari semua lini mulai hotel, restoran, kuliner, hingga tempat destinasi yang perlu kita kolaborasikan bersama,” katanya.

Adapun Disparbud Jabar tetap berpedoman kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Peraturan Gubernur Jabar dalam membuat Surat Edaran Disparbud Jabar untuk pelaksanaan pembukaan pariwisata di masing-masing kabupaten/kota di masa AKB.

“Intinya, kita siap menerima kunjungan wisatawan ke Provinsi Jabar. Ini dilakukan bertahap, tahapan pertama itu kami memfokuskan kepada pasar domestik yang berasal dari Jabar,” tutur Dedi.

“Bahwa Pangandaran dibuka secara bertahap dimulai sejak 5 Juni. Kemudian Kabupaten Bandung Barat terutama Kawasan Bandung Utara dibuka tanggal 13 Juni. Untuk kawasan Puncak Bogor dibuka 26 Juni,” ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjelaskan, ada tiga rumus agar pariwisata di Jabar aman untuk beroperasi kembali di masa AKB.

Pertama, proses reservasi tiket secara online atau dalam jaringan (daring). Kedua, menjaga keamanan transportasi dan perjalanan wisata. Ketiga, menjaga kedisiplinan wisatawan dalam menerapkan protokol kesehatan yakni pakai masker, jaga jarak aman, dan cuci tangan pakai sabun. (mg2/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan