Gawat Nih! 24 Orang Warga Bandung yang Baru Pulang dari Negara Terjangkit Convid-19 Hanya Dipantau di Rumah

BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung tengah melakukan pemantauan terhadap 31 orang warga kota Bandung yang telah berpergian ke luar negeri.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Rosye Arisdiani Apip mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima dari sejumlah pelayanan kesehatan, awalnya 31 orang tersebut mengalami sakit.

Namun, 7 orang sudah selesai di observasi dan telah melewat 14 hari masa inkubasi. Sedangkan untuk 24 orang masih dalam pemantaun dan dilakukan selama 14 hari.

“Yang masuk dalam pemantauan adalah orang-orang yang ada gejala batuk pilek tapi tidak ada sesak dan baru bepergian dari negara terjangkit,”kata Rosye kepada wartawan di Balaikota Bandung, Selasa (03/03).

Namun ketika didesak, ke 24 orang tersebut tidak menjalani perawatan. Padahal, berdasarkan riwayat perjalanannya mereka baru saja dating dari Negara terjangkit di antaranya, China, Korea Selatan, Singapura dan Jepang.

’’Mereka ini terus dipantau saja sebagai bentuk antisipasi, Mereka dipantau sejak 31 Januari 2020 semenjak kasus ini mencuat,’’ujar dia.

Rosye mengakui, dari ke 24 orang itu ada di antaranya telah melakukan perjalanan ke Provinsi Hubei, Kota Wuhan, dan warga Bandung yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) Diamond Princes yang bersandar di Negara Jepang.

Para petugas terus memantau dan memastikan orang-orang tersebut tetap berada di rumah selama masa pemantauan. Rosye menjelaskan, pemantauan tersebut tidak seperti karantina atau isolasi. Mereka hanya harus tetap di rumah dan petugas secara rutin memeriksa kesehatannya.

“Walau sehat tetapi baru pulang dari Cina terutama Wuhan, maka harus dikarantina. Sedangkan pemantauan tenaga medis tidak perlu datang setiap hari, apalagi jika koorporatif,” ujarnya.

Menurut Rosye, setelah pemantauan, kategori berikutnya adalah, pengawasan terutama jika dicurigai ada gangguan paru-paru dan sesak. Jika dirontgen ada penggambaran pneumonia, itulah yang diambil sampel untuk dikirim ke Litbangkes Kemenkes.

“Ada yang sudah dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin dan RS Paru Rotinsulu. Kedua RS tersebut yang memang jadi rujukan untuk kasus virus corona,” katanya.

Di luar itu, Rosye mengatakan, Puskesmas terus memantau kesehatan masyarakat di wilayahnya masing-masing. Khususnya menyosialisasikan tentang anjuran untuk memeriksakan diri jika telah melakukan perjalanan dari luar negeri.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan