Ekstrakurikuler SMAN 24 Sebagai Media Kreatifitas

BANDUNG – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 24 Bandung memiliki visi terwujudnya lulusan berkarakter yang dilandasi  ketaatan beragama, kepedulian terhadap lingkungan, berakar budaya bangsa dan berprilaku hidup sehat sehingga mampu hidup selaras dengan tuntutan perubahan di era global. Sekolah ini tercatat memiliki lebih dari 20 kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler ini dijadikan sebagai media pembinaan, media kreatifitas dan media aktualisasi bagi siswa SMAN 24 Bandung. Ekskul yang terdapat di sekolah ini terbagi menjadi dua kategori, yakni ekskul non akademik dan eskul akademik diselenggarakan dalam bentuk Kelompok Pencipta Mata Pelajaran (KPMP).

Ekskul non akademik memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan ekskul akademik. Ekskul non akademik ini meliputi DKM, Pramuka, PMR, Paskibra, Kapela, Jurnalistik, Bulu Tangkis, Tari Tradisional, IT, English Club, Angklung Buncis, Bola Basket, Sepak Bola, Futsal, Pencak Silat, Bola Voli, Teater Lumut, Rampak Kendang, Karate, Taekwondo, Angklung Diatonis/Harpa, Handball, Paduan Suara, Vocal Group, Tenis Meja, Senimatography, dan

Degung Gamelan.

Sementara itu, ekskul akademik terdiri dari KPMP Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Sosiologi, Ekonomi atau Akuntansi, Bahasa Jepang, Bahasa Inggris, dan Bahasa Sunda. Semua ekskul ini diharapkan mampu menumbuhkan berbagai aspek serta potensi siswa.

Esktrakurikuler menjadi satu dari empat program pembinaan kesiswaan terintegrasi dalam program pengembangan diri. Tiga program lainnya yang bisa diikuti oleh siswa ialah Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) dan Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS).

SMAN 24 Bandung juga tak jarang melakukan berbagai pembiasaan untuk menumbuhkan sikap disiplin siswa. Seperti halnya menangani siswa yang terlambat masuk sekolah, menertibkan pakaian serta seragam dan rambut siswa.

Tak hanya itu, sekolah yang sudah berdiri sejak 1965 ini juga memiliki perhatian untuk menumbuhkan sikap kepedulian siswa terhadap lingkungan. Hal tersebut dibuktikan dengan kegiatan pengorganisasian dan pengkoordinasian aktifitas organisasi kelas, optimalisasi kontribusi guru pengajar, diantaranya dengan mencatat/menilai keadaan kelas, dan pengembangan program kelas berkarakter

Sekolah yang terletak di Jl. A.H. Nasution No.27, Ujung Berung ini juga memiliki beberapa program pengembangan sekolah. Seperti mengembangkan sekolah berwawasan imtaq, mengembangkan sekolah berbudaya lingkungan, mengembangkan pembelajaran bahasa Inggris, mengembangkan pembelajaran dan pemanfaatan ICT serta mengembangkan budaya daerah. (mg7/tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan